Harga emas meroket, terus menembus rekornya, namun Bitcoin tidak banyak berubah, belum mampu mengekor. Bitcoin kian sulit menembus harga US$10 ribu per BTC.
Emas kian mengukir kinerja sangat baik, karena mencetak rekor tertinggi selama sembilan tahun terakhir di US$1.817 per oz per Rabu, 8 Juli 2020. Hari ini saja, 13 Juli, emas terus bertahan di atas US$1800 per oz untuk pasar spot, berdasarkan data dari GoldPrice.
BullionVault, platform perdagangan emas fisik asal London mengatakan permintaan terhadap emas sedang tinggi-tingginya. Platform tersebut menyimpan 40 ton emas, senilai lebih dari US$2,5 miliar.
Sepanjang sejarah, emas dipandang sebagai aset safe haven berkinerja baik, ketika mata uang atau komoditas lainnya sedang lesu. Bahkan saat ini, investor terus memburu emas ketika pandemi COVID-19 masih mencekam.
Di sisi lain, negara lewat bank sentral yang menambah pasokan uang baru ke dalam pasar, justru memperkuat keyakinan banyak orang membeli emas.
Bagaimana dengan Bitcoin? Dalam wawancara dengan CNBC, Mike Novogratz dari Galaxy Digital mengatakan, kendati Bitcoin berpotensi mengalahkan emas, volatilitas pada Bitcoin bermakna investor dianjurka untuk menyimpan emas untuk saat ini.
Di saat yang sama, analisa komoditas dari Bloomberg menyatakan selain emas, Bitcoin akan memiliki kinerja lebih baik dibanding komoditas lain pada tahun 2020.
Secara umum, Bitcoin mengalami banyak hal positif. Kendati harganya meliuk-liuk tahun ini, harga Bitcoin naik 32 persen sejak awal tahun, mengalahkan emas yang hanya naik 16 persen dalam kurun waktu sama. [decrypt.co/ed]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Emas Tembus Rekor, Bitcoin Belum Mengekor — Blockchain Media Indonesia - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar