Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin (BTC) kembali menyentuh Rp 160 juta atau sekitar US$ 11.000 pada Selasa (28/7/2020).
Berita kenaikan nilai bitcoin membuktikan bahwa aset cryptocurrency ini semakin menguat meskipun berada dalam kondisi ekonomi global yang lesu di tengah pandemi Covid-19 dan new normal.
Pedagang, investor, dan analis bitcoin Indonesia umumnya optimis terhadap berita kenaikan harga bitcoin. Sejak Mei, harga bitcoin relatif stagnan di kisaran US$ 9.000 - 9.500. Harga bitcoin kembali melewati angka US$ 11.000 untuk pertama kalinya sejak 2019.
Mengutip Reserarch yang dirilis Pintu (Market Place Cryptocurrency) ada beberapa hal yang mendorong pergerakan harga bitcoin.
Pertama, harga bitcoin dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar. "Jika kita melihat harga bitcoin sekarang dibandingkan beberapa tahun yang lalu, kita dapat melihat bahwa masyarakat semakin melirik aset kripto sebagai alternatif investasi. Apalagi jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain-seperti harga saham yang justru merosot di pasar-performa aset kripto justru lebih baik," tulis Riset tersebut.
Yang kedua, bitcoin dianggap sebagai investasi safe haven. Definisi safe haven adalah instrumen investasi yang nilainya dipercaya akan tetap terjaga, bahkan meningkat, meskipun terjadi krisis ekonomi dan geopolitik.
"Sama seperti emas, bitcoin sama-sama menjadi investasi safe haven atau aman yang menjadi pilihan publik. Faktor kelangkaan suplai, permintaan yang meningkat, harga yang cenderung naik, dan nilai yang terjaga saat inflasi atau deflasi membuat keduanya dianggap sebagai safe haven atau investasi yang menjadi pilihan saat kondisi perekonomian global tidak menentu."
Masih dalam riset tersebut, beberapa orang di Indonesia memilih Bitcoin karena pertumbuhan dan return aset yang lebih tinggi. Menariknya, generasi milenial yang melek teknologi lebih percaya pada aset yang terdesentralisasi-seperti bitcoin.
"Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir banyak investor dan pedagang aset kripto baru di Indonesia bermunculan. Terlebih lagi investasi dan trading di pasar kripto juga semakin mudah dilakukan, bahkan bisa menggunakan smartphone."
Ketiga, fenomena bitcoin halving yang terjadi di bulan Mei turut berkontribusi terhadap kenaikan harga mata uang kripto. Bitcoin halving adalah momen dimana reward (hadiah) yang diberikan kepada miner (penambang) bitcoin dikurangi setengahnya-dari 12,5 btc ke 6,25 btc. Pengurangan jumlah reward ini mempengaruhi harga permintaan dan penawaran di pasar karena penambang harus menjual bitcoin dengan harga lebih tinggi untuk menutupi biaya yang dibutuhkan untuk menambang bitcoin.
Prediksi Bitcoin di Masa Depan
Terkait dengan kenaikan harga btc (bitcoin) hari ini, apakah ini waktu yang tepat untuk menjual atau membeli mata uang kripto?
"Jika kita melihat kurva bitcoin yang naik turun sejak bulan Mei, bukan tidak mungkin bahwa harga bitcoin akan melonjak lebih tinggi di akhir tahun 2020."
Jeth Soetoyo, CEO Pintu mengungkapkan tren lonjakan harga mata uang cryptocurrency biasanya terjadi pasca bitcoin halving. Bahkan, harga bitcoin tertinggi pernah menyentuh US$ 20 ribu pada tahun 2017, atau kira-kira satu setengah tahun sejak fenomena halving di tahun 2016.
"Jika melihat pergerakan harganya, hal ini tentunya akan mendongkrak popularitas bitcoin karena masyarakat akan melihat potensi untung yang lebih besar melalui investasi mata uang cryptocurrency. Bahkan, bisa saja 1 btc dapat melampaui 20 ribu Dolar AS di akhir tahun ini," kata Jeth.
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200728190846-37-176091/saat-harga-bitcoin-makin-gokil-tembus-rp-160-juta
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Harga Bitcoin Makin Gokil, Tembus Rp 160 Juta! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar