Berdasarkan analisa saya, harga Bitcoin berpotensi turun di bawah Rp100 juta (US$7 ribu). Apa yang harus trader lakukan?
OLEH: Muhammad Kurnia Bijaksana
Trader aset kripto & Pendiri CryptoLegend Indonesia
Sudah 4 minggu berturut-turut harga Bitcoin terus mencetak candlestick merah/bearish. Apakah hal ini menjadi pertanda bahwa Raja Aset Kripto itu akan runtuh? Berdasarkan analisa saya, kemungkinan menuju sekitar US$7 ribu. Analisa ini dapat dijadikan ancang-ancang pagi para trader untuk lebih berhati-hati.
Resistance Kunci yang Gagal Ditembus
Zona US$10.300-10.500 adalah resisten yang belum berhasil ditembus oleh Bitcoin sejak Oktober 2019. Zona ini pernah teruji di awal 2020 sebelum pandemi COVID-19, sehingga menghasilkan koreksi besar-besaran hingga ke bawah US$4 ribu.
Beberapa minggu yang lalu, pump Bitcoin pun gagal melewati zona ini. Sampai sekarang, belum ada tanda-tanda bahwa Bitcoin akan menuju ke zona tersebut lagi.
Tren Turun di Timeframe Harian
Sejak Juni 2020, Bitcoin terus menunjukkan adanya penurunan dalam trend. Bisa terlihat bahwa Bitcoin belum bisa membuat higher high dan terus membuat lower low. Ditambah lagi, harga sekarang berada di bawah 50 EMA.
Target Jika Benar Turun
Menggunakan fibonacci retracement, jika benar harga akan turun dalam waktu dekat, kita bisa memprediksi bahwa harga setidaknya akan turun ke sekitar US$7 ribu. Hal ini juga sesuai dengan prediksi menggunakan pola Head and Shoulders yang terbentuk di timeframe 1 hari.
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin Berpotensi Turun di Bawah Rp100 Juta — Blockchain Media Indonesia - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar