Tidak mudah memang menjadi miner Bitcoin di Venezuela. Kendati listrik murah dan industri menambang Bitcoin relatif legal di negara tersebut, para miner masih acapkali bermasalah dengan aparat pemerintah. Kali ini militer negara pimpinan Nicolas Maduro itu menyita 315 alat tambang Bitcoin.
Pekan ini, Garda Nasional Venezuela mengumumkan penyitaan lebih dari 300 mesin ASIC dari miner lokal yang sedang memindahkan mesin-mesin tersebut ke kota Ciudad Guayana.
Menurut komandan wilayah terkait, Adolfo Rodriguez Cepeda, militer Venezuela menjalankan pemeriksaan rutin terhadap sejumlah truk yang sedang melewati jalan tol Guayana, sebuah titik periksa militer di perbatasan kota.
Aparat dikabarkan meminta izin dari pengemudi truk, sebab sedang berlaku pembatasan perjalanan akibat karantina COVID-19 di Venezuela. Sang pengemudi ternyata tidak mengantongi izin terkait, sehingga aparat memeriksa kargonya dan meminta berkas lebih lengkap.
Aparat akhirnya menemukan mesin tambang Bitcoin, sebanyak 315 bermerek Bitmain model Antminer S9.
Karena tak memiliki surat-surat lengkap, aparat kemudian menyita peralatan tersebut dan mengoper kasusnya ke Pengawas Nasional Aset Kripto dan Aktivitas Terkait (Sunacrip), lembaga yang bertanggungjawab meregulasi industri kripto Venezuela.
Peristiwa ini menyoroti sikap pemerintah Venezuela terhadap aset kripto. Penambangan aset kripto, khususnya Bitcoin menjadi cara yang popular bagi pengusaha di Venezuela untuk meraup dolar AS. Aset kripto juga terbukti sangat menguntungkan, sebab Venezuela memiliki tarif listrik yang sangat murah.
Kendati demikian, beberapa tahun terakhir pemerintah Venezuela semakin ketat terhadap kripto dan mengklaim penambangan Bitcoin mengakibatkan spekulasi dolar AS dan penghindaran kendali keuangan oleh pemerintah.
Pada saat yang sama, Presiden Nicolas Maduro mendorong aset kripto “Petro” besutan pemerintah dan membuat kebijakan demi mendongkrak penambangan Petro. Kabinet Maduro juga menetapkan sejumlah instrumen legal melalui perintah eksekutif dan tindakan legislatif yang memberikan aset kripto berstatus legal.
Penambangan aset kripto dibuat legal di Venezuela, tetapi setiap pelaku industri harus mendaftarkan usaha mereka, seperti pengusaha di sektor lain.
Tetapi, daftar tersebut menjadi sumber frustrasi bagi pengusaha kripto Venezuela. Sebagian pengusaha khawatir informasi yang diberikan bisa menarik perhatian kriminal dan pejabat korup serta tindakan pemerasan.
Contohnya Juan Blanco, miner Bitcoin, yang berkata kepada Decrypt tentang masalahnya dengan polisi di Venezuela akibat usaha penambangannya. Ia merasa dirinya diincar oleh polisi dan komunitas sehingga terpaksa memindahkan mesin-mesin penambangnya.
Kendati demikian, Blanco berkata potensi cuan dari Bitcoin lebih besar dibanding resikonya. Venezuela masihlah tergolong sebagai negara terbaik untuk menambang Bitcoin, pungkasnya. [decrypt.co/ed]
Ikuti media sosial kami
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tentara Venezuela Sita 315 Alat Tambang Bitcoin — Blockchain Media Indonesia - Blockchain Media Indonesia"
Posting Komentar