Search

Cadangan Bitcoin LFG Nyaris Habis, Token LUNA Akan Tamat? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi nirlaba berbasis di Singapura yang dirancang untuk mempertahankan harga TerraUSD (UST) yakni Luna Foundation Guard (LFG) merilis pernyataan pada Senin (16/5/2022) yang mendokumentasikan bagaimana LFG mencairkan kripto senilai jutaan dolar dalam upayanya untuk memulihkan kejatuhan UST.

Dalam pernyataannya, LFG mencatat bahwa cadangan Bitcoin-nya hampir habis dari sekitar 80.000 BTC menjadi 313 BTC. Aset yang tersisa, yang sebagian besar terdiri dari koin digital (token) UST dan LUNA yang jatuh, tampaknya akan digunakan untuk dana kompensasi kepada investor yang terdampak dari jatuhnya dua token tersebut.

Dalam tweet berikutnya, LFG membantah tuduhan bahwa mereka menyelamatkan para whales dengan harta bitcoin.


"Kami tidak pernah ada kesepakatan dengan 'orang dalam' untuk keluar. Dana LFG hanya digunakan tepat dalam mandatnya untuk membantu melindungi investor yang terdampak dari kejatuhan UST," kata LFG, dikutip dari CoinDesk.

Kejatuhan dua token Terra sempat membuat khalayak investor di kripto pun heboh. Tak sedikit investor yang memegang LUNA pun mengalami kerugian yang amat besar, bahkan hingga ada yang melakukan bunuh diri akibat dananya yang disimpan turun sangat drastis.

Terra Luna punya peran yang vital untuk menstabilkan harga dari stablecoin Terra dan mengurangi volatilitas pasar. Saat stablecoin turun sedikit maka Terra LUNA akan dibakar sebagai cara harga bisa stabil.

Saat diterbitkan pertama kali nilainya US$0,8 per koin dan sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$119,55 per keping pada April lalu. Bahkan pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar senilai US$ 40 miliar.

Kini, harganya sudah cukup jauh dari 1 sen dolar Amerika Serikat (AS), di mana berdasarkan data dari CoinMarketCap sekitar pukul 11:30 WIB, harganya kini menyentuh US$ 0.000188, sangat jauh dari harga tertinggnya pada April lalu.

Tak hanya LUNA saja, UST yang seharusnya stabil di US$ 1 per keping, kini harganya hanya berkisar 1 sen dolar AS.

UST sempat menjadi salah satu stablecoin paling populer di dunia dan sempat juga menduduki empat besar stablecoin di dunia setelah stablecoin milik Binance yakni Binance USD (BUSD).

TerraUSD sendiri merupakan proyek stablecoin yang dipatok dengan nilai tukar dolar AS. Token tersebut menawarkan penyimpanan nilai lebih baik untuk menghindari volatilitas mata uang kripto. Pengembang menawarkan target satu koin senilai US$ 1.

Dalam sebuah tweet pada Senin kemarin, LFG mengatakan telah menjual sebagian besar Bitcoin dalam cadangannya untuk UST karena ekosistem Terra mulai runtuh awal pekan lalu.

LFG mengatakan telah mentransfer lebih dari 50.000 bitcoin "untuk diperdagangkan dengan rekanan" pada 8 Mei, karena harga UST awalnya mulai merosot.

Dikatakan bahwa dana tersebut digunakan untuk "langsung mengeksekusi on-chain swap dan mentransfer BTC ke rekanan untuk memungkinkan mereka memasuki perdagangan dengan Foundation dalam ukuran besar dan dalam waktu singkat."

Pada Kamis pekan lalu 12 Mei, LFG mengatakan 30.000 Bitcoin dari cadangannya dijual oleh Terraform Labs, perusahaan asli di belakang Terra, sebagaiman hal ini dilakukan dalam upaya terakhir untuk mempertahankan UST.

LFG juga mengatakan bahwa dana ini akan digunakan untuk mengkompensasi sisa pengguna UST, utamnya para pemegang terkecil terlebih dahulu.

Pernyataan dari LFG muncul di tengah kritik bahwa dana cadangan Terra, yang seharusnya menjadi milik komunitas Terra yang "terdesentralisasi", ditangani dengan kurangnya transparansi oleh para pemimpin dan investor terpusat Terra.

Itu juga muncul setelah tokoh-tokoh terkemuka di sektor blockchain, termasuk salah satu pendiri Ethereum yakni Vitalik Buterin telah meminta Terra untuk memberi kompensasi kepada pemegang UST dan LUNA yang lebih kecil sebelum memberikan kompensasi kepada investor terbesarnya.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bitcoin Cs Rebound, Hanya Terra yang Masih Loyo!


(chd)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220517114922-17-339497/cadangan-bitcoin-lfg-nyaris-habis-token-luna-akan-tamat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cadangan Bitcoin LFG Nyaris Habis, Token LUNA Akan Tamat? - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.