Search

Gawat! Bitcoin Diprediksi Bisa Anjlok Dibawah US$ 30.000 - Investor Daily

JAKARTA, investor.id - Penurunan harga Bitcoin (BTC) diproyeksi masih akan terus berlanjut. Bahkan, Trader Tokocrypto Afid Sugiono memproyeksikan harga BTC bisa ambruk di bawah level US$ 30.000.

"Overall market masih cenderung terus turun. Pada grafik Bitcoin: Estimated Leverage Ratio dari CryptoQuant, BTC berisiko menembus di bawah rata-rata pergerakan tembus sekitar US$ 30.000. Namun, tidak menutup kemungkinan akan terjun ke area US$ 25.000-27.000 yang faktanya bakal sangat menyakitkan bagi banyak investor," katanya kepada Investor Daily, Senin (9/5/2022).

Jika BTC tembus ke harga US$ 27.000, berarti BTC telah mencapai level terendah dari Juli 2021 lalu. Meski begitu, menurutnya penurunan ini mungkin akan berlangsung lama dan pemulihan harga tampaknya lebih cepat. 

Dari teknikal analisisnya, harga BTC lagi berusaha mempertahankan posisi di support-nya US$ 34.000. "Sekarang masih berada di bawah level support-nya dan menunggu konfirmasi pada candle daily, jika harga menutup di bawah garis putus-putus kuning (support), berarti ini konfirmasi bahwa harga akan terus mengalami penurunan ke level selanjutnya di sekitar US$ 30.000," katanya.

Baca juga: Bitcoin Jatuh ke Harga Terendah 3 Bulan, Saatnya Akumulasi Beli

Tapi, mungkin Bitcoin akan bertahan di garis putus-putus kuning yakni US$ 34.000 selama beberapa hari baru akan ada konfimasi selanjutnya, yaitu terus mengalami penurunan US$ 30.000.

"Bulan Mei biasanya merupakan periode musiman yang kuat untuk saham dan kripto. Alasannya secara historis, Bitcoin telah mengalami kenaikan transaksi 17% di bulan Mei dalam 9 tahun terakhir. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi investor untuk memasuki pasar setelah tiga bulan melakukan perdagangan sideways," jelas Afid.

Bitcoin menembus di bawah tren naik jangka pendek karena sinyal momentum berubah negatif. BTC gagal menahan reli di level US$ 40.000 selama beberapa bulan terakhir dan turun 47% dari level tertinggi sepanjang masa sekitar US$ 69.000 yang dicapai pada November tahun lalu. 

Kebijakan bank sentral AS, the Fed, telah memberi dampak besar pada Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. Jadi peningkatan volatilitas pasar dalam beberapa waktu terakhir ini dapat dikaitkan dengan kenaikan inflasi, krisis geopolitik dan kekhawatiran atas kebijakan moneter yang lebih ketat oleh The Fed.

Baca juga: Wow.. Beli Gucci Bisa Gunakan Bitcoin, Shiba Inu (SHIB), dan Dogecoin 

Nilai BTC terus terbebani oleh tekanan makroekonomi dan sentimen umum pasar yang belum pulih. Fluktuasi harga baru-baru ini juga masih berhubungan dengan ketidakpastian yang berkelanjutan atas pandemi Covid-19 dan tindakan regulasi baru oleh pemerintah AS, termasuk perintah eksekutif Joe Biden. 

Pergerakan Bitcoin dan altcoin, saat ini berkorelasi dengan aset sensitif risiko lainnya seperti saham, terutama saham teknologi, selama beberapa bulan terakhir. Saham-saham teknologi pun berguguran. Nilai saham Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Meta kompak terjerumus lebih dari 1%.

"Secara lebih umum, dari data analisis on-chain sebagian besar investor jangka pendek telah menjual kepemilikan BTC mereka sebagai reaksi terhadap penurunan harga. Aksi jual mereka mungkin berkontribusi terhadap penurunan nilai Bitcoin. Nilai pasar BTC saat ini sekitar US$ 662 miliar, setara dengan 39,4% dari ekonomi kripto senilai US$ 1,68 triliun," ujar Afid.

Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)

Sumber : Investor Daily

Berita Terkait

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://investor.id/market-and-corporate/293160/gawatnbspbitcoin-diprediksi-bisa-anjlok-dibawah-us-30000

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gawat! Bitcoin Diprediksi Bisa Anjlok Dibawah US$ 30.000 - Investor Daily"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.