Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin diprediksi masih bergejolak pada Juni 2022 seiring langkah lebih nyata oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) untuk meredam inflasi yang tinggi.
Pekan lalu, harga bitcoin dan kripto lainnya terpukul oleh beragam sentimen mulai dari geopolitik, kenaikan suku bunga the Fed, ketakutan resesi dan stablecoin terra USD (UST) dan token LUNA yang anjlok.
Baru-baru ini, bitcoin diperdagangkan di atas USD 31.000 atau sekitar Rp 454,89 juta (asumsi kurs Rp 14.674 per dolar AS), naik sekitar 3,5 persen selama 24 jam dan sekitar 16 persen dari posisi USD 26.000 atau sekitar Rp 381,52 juta hingga pertengahan Jumat pekan lalu.
Mengutip coinmarketcap, Senin, 16 Mei 2022, harga bitcoin naik terbatas 0,69 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin merosot 10,36 persen.
Harga bitcoin kini ditransaksikan di posisi USD 29.841,47 atau sekitar Rp 438,28 juta (asumsi kurs Rp 14.687 per dolar Amerika Serikat).
Kemudian harga ethereum melemah 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga ethereum susut 16,62 persen ke posisi USD 2.028,25 atau sekitar Rp 29,78 juta.
"Bitcoin memang menghadapi tekanan ke bawah yang membuatnya kehilangan dukungan USD 30.000 tetapi tidak jatuh di bawah level USD 25.000," ujar CEO BitBull Capital, Joe DiPasquale mengutip dari CoinDesk, Senin (16/5/2022).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kekhawatiran Investor
Ether, crypto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar juga baru-baru ini naik ke posisi USD 2.100 atau sekitar Rp 30,80 juta setelah awal pekan turun di bawah USD 1.800 atau sekitar Rp 26,41 juta untuk pertama kalinya dalam dua bulan.
Sebagian besar altcoin utama berada di zona hijau pada Minggu, 15 Mei 2022, memulihkan sebagian dari penurunan yang dialami pekan lalu.
Hal ini seiring kapitalisasi pasar kripto anjlok USD 300 miliar atau sekitar Rp 4.405,38 triliun (asumsi kurs Rp 14.684 per dolar Amerika Serikat). Kripto SOL naik lebih dari 10 persen meski harga turun USD 55 dari posisi USD 70 pada awal pekan.
Kenaikan pasar kripto juga seiring bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang menguat pada Jumat, 13 Mei 2022 setelah alami koreksi enam hari berturut-turut. Indeks Nasdaq naik 3,8 persen. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing naik 2,3 persen dan 1,4 persen.
Namun, berita ekonomi pada pekan ini tidak akan goyahkan investor hindari aset berisiko dalam beberapa bulan terakhir.
Kripto Berisiko Tinggi
Pada Rabu pekan lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan harga konsumen telah naik 8,3 persen pada April 2022, sedikit lebih baik dari bulan sebelumnya tetapi tetap tanda inflasi akan mendorong berbagai barang dan jasa akan bertahan.
Di sisi lain tingkat hipotek naik lebih dari 5,3 persen meningkatkan kesulitan bagi calon pemilik rumah untuk membiayai pembelian mereka.
Selain itu, investor telah khawatir kalau kebijakan agresif bank sentral AS tidak efektif untuk menjinakkan inflasi.
Analis senior Hargreaves Lansdown Susannah Streeter menyoroti kekhawatiran investor atas inflasi, kekhawatiran pasokan dan penurunan UST yang membuat LUNA jeblok.
"Untuk saat ini gejolak kripto beristirahat setelah terhuyung dari penurunan yang disebabkan stablecoin,” ujar dia.
Ia menuturkan, jatuhnya stablecoin menunjukkan spekulasi dalam kripto adalah risiko sangat tinggi dan tidak cocok untuk investor yang tidak mampu kehilangan uangnya.
DiPasquale menuturkan, butuh banyak aktivitas pembelian untuk mendorong harga bitcoin menguat. Ia menilai harga terendah pekan lalu sebagai peluang beli untuk jangka panjang. Namun, ia peringatkan Juni dapat membawa polatilias tambahan karena langkah the Fed untuk meredam inflasi lebih nyata.
Harga Kripto Senin Pagi 16 Mei 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya sebagian besar kembali ke zona hijau pada Senin pagi, 16 Mei 2022. Pada perdagangan Senin pagi, cardano dan solana pimpin penguatan di antara kripto teratas lainnya.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) naik 3,84 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga bitcoin masih melemah 8,23 persen. Saat ini, harga bitcoin ditransaksikan di posisi USD 31.224,34 atau sekitar Rp 456,18 juta (asumsi kurs Rp 14.610 per dolar AS).
Penguatan harga bitcoin ini diikuti harga ethereum (ETH). Harga ethereum melonjak 4,4 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, dalam sepekan, harga ethereum merosot 14,57 persen. Harga ethereum kini berada di posisi USD 2.146,60 atau sekitar Rp 31,36 juta.
Demikinian juga harga BNB berada di zona hijau. Harga BNB bertambah 4,82 persen selama 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB susut 12,21 persen. Kini harga BNB di posisi USD 312,01.
Harga XRP naik 4,61 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, harga XRP tersungkur 21,03 persen dalam sepekan. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,4476.
Harga Cardano melambung 10,84 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga cardano merosot 19,34 persen. Kini harga cardano di posisi USD 0,5945.
Selain itu,harga solana melesat 11,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga solana tergelincir 22,41 persen. Harga solana ditransaksikan di posisi USD 58,44.
Sementara itu, harga dogecoin naik 3,38 persen selama 24 jam terakhir. Harga dogecoin susut 25,48 persen dalam sepekan. Saat ini, harga dogecoin ditransaksikan di posisi USD 0,09254.
Stablecoin seperti tether naik tipis 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga tether melemah 0,10 persen. Kini harga tether ditransaksikan di posisi USD 0,9989.
Selain itu, harga USD Coin (USDC) turun terbatas 0,05 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USD Coin menguat 0,06 persen. Saat ini harga USDC berada di posisi USD 1,00.
Harga binance USD (BUSD) melemah terbatas 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga binance USD naik 0,11 persen. Harga binance USD saat ini ditransaksikan USD 1,00.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin Kembali Naik, Pengamat Ingatkan Waspadai Volatilitas pada Juni 2022 - Liputan6.com"
Posting Komentar