Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama berhasil rebound ke zona hijau pada perdagangan Senin (30/5/2022), karena investor cenderung optimis bahwa inflasi di AS berpotensi melandai.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin melonjak 4,56% ke level harga US$ 30.169,09/koin atau setara dengan Rp 437.602.650/koin (asumsi kurs Rp 14.505/US$), Ethereum melejit 6,01% ke level US$ 1.872,97/koin atau Rp 27.167.430/koin.
Berikutnya dari beberapa koin digital (token) alternatif (altcoin) seperti Cardano meroket 9,98% ke US$ 0,5040/koin (Rp 7.311/koin), Solana terbang 9,27% ke US$ 46,37/koin (Rp 672.597/koin), XRP melompat 5,02% ke US$ 0,4005/koin (Rp 5.809/koin), dan Dogecoin melaju 4,63% ke US$ 0,08415/koin (Rp 1.221/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
|
Bitcoin berhasil kembali ke level psikologisnya di US$ 30.000, setelah sempat menyentuh kisaran level US$ 28.000 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Namun sepanjang tahun ini, Bitcoin masih terpantau ambruk lebih dari 36%.
Meski pergerakan kripto cenderung cerah pada hari ini, tetapi investor masih dalam mode risk-off setelah mengalami return negatif hampir sembilan minggu berturut-turut.
Cerahnya pasar kripto pada hari ini terjadi seiring pulihnya pasar saham global. Optimisme pasar global bangkit setelah inflasi dilaporkan melambat, dengan belanja konsumsi perorangan (personal consumption expenditure/PCE) AS tumbuh 4,9% per April 2022, atau melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,2%.
Indeks PCE menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menentukan langkah moneter mereka selanjutnya. Jika inflasi terkendali, maka langkah agresif penaikan suku bunga AS bisa dihindari.
Optimisme akan perlandaian inflasi tersebut memicu pelemahan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun (yang menjadi acuan pasar), ke bawah level 2,75% dari posisi tertinggi sepanjang tahun ini di angka 3%.
Meski demikian, pelaku pasar masih menimbang-nimbang prospek pulihnya pasar saham global untuk melihat apakah koreksi yang terjadi sudah menyentuh dasarnya ataukah masih berlanjut.
Pasalnya, situasi global masih dicekam ketidakpastian akibat perang Rusia-Ukraina yang masih terjadi hingga kini dan belum ada tanda-tanda akan damai.
Di lain sisi, upaya penyelamatan dua token kripto besutan Terra yakni Terra Luna (LUNA) dan TerraUSD (UST) yang berada di ambang kehancuran, telah diluncurkan pekan kemarin.
Bak Dr. Frankenstein yang membangkitkan mayat, aksi tersebut dilakukan oleh sang developer utama yakni Do Kwon dan perusahaannya Terraform Labs (TFL).
Pada Jumat pekan lalu, TFL dan Do Kwon melakukan aksi penyelamatan ekosistem token kripto miliknya dengan menciptakan token kripto blockchain yang baru yakni LUNA yang akan didistribusikan secara Airdrop.
Token kripto Luna yang lama selanjutnya berganti nama menjadi Luna Classic (LUNC) sedangkan yang baru bernama Luna (LUNA). Hal sama juga terjadi di UST, di mana UST lama menjadi TerraUSD Classic (USTC).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Inflasi AS & Kejatuhan Dua Token Terra Buat Bitcoin cs Ambruk
(chd/vap) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20220530100539-17-342764/kripto-bangkit-bitcoin-balik-ke-us--30000-cuma-sebentar
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kripto Bangkit, Bitcoin Balik ke US$ 30.000.. Cuma Sebentar? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar