Harga Bitcoin sempat merosot ke level 30 ribu dolar AS (sekitar Rp423,6 juta) setelah mencapai titik terendah dan tertinggi selama 24 jam terakhir.
Melansir Live Mint, Kamis (28/1/2021) yang mengutip data WazirX, harga Bitcoin turun 1,88% pada Kamis (28/1/2021) siang, waktu India.
"Cryptocurrency tertua dan terbesar dunia itu mengalami kerugian dan diperdagangkan pada 31.166 dolar AS (sekitar Rp440 juta)," begitu bunyi laporan tersebut.
Baca Juga: Sudah Mantap, Apple Migrasi Pabrik dari China ke ....
Baca Juga: TikTok Terancam Pamit dari Negara Ini, Karena ....
Perdagangan Ethereum juga menurun 1,74% ke 1.238,79 dolar AS (sekitar Rp17,5 juta). Aset kripto utama lain, seperti Ripple dan Tether masing-masing turun 2,71% dan 0,08%. Ada satu yang sedikit hijau, yakni Stellar.
Kepala Eksekutif WazirX, Nishal Shetty mengatakan, "Kami lihat harga Bitcoin merosot ke level 30 ribu dolar AS, ketika para trader optimis tentang mata uang itu."
Selain itu, dalam 30 hari terakhir hampir 270 ribu Bitcoin yang berpindah ke tangan orang-orang yang ingin mempertahankannya dalam waktu lama. Karena hal itu, likuiditas Bitcoin pun menipis.
"Kami juga melihat bank terbesar Swiss, UBS, merilis panduan investasi Bitcoin. Ini tanda awal bank masuk ke pasar kripto," imbuh Shetty.
Per Kamis pukul 20.37 WIB, harga Bitcoin ada hampir menyentuh Rp443 juta.
Baca Or Read Again https://www.wartaekonomi.co.id/read325175/investor-lagi-optimis-tapi-kok-harga-bitcoin-sempat-turunBagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Lagi Optimis, Tapi Kok Harga Bitcoin Sempat Turun? - Warta Ekonomi"
Posting Komentar