El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai mata uang nasional pada Selasa (7/9). Negara di Amerika Tengah itu memulai eksperimen moneter radikal lewat kripto yang dapat menimbulkan risiko bagi ekonomi.
Mengutip CNN Business, Rabu (8/9), Presiden Nayib Bukele mengumumkan bahwa pemerintahan membeli 200 bitcoin pada Senin (6/9) malam. Hal ini dilakukan untuk persiapan penggunaan bitcoin sebagai mata uang resmi El Salvador.
Sementara, El Salvador menambah pembelian 150 bitcoin pada Selasa (7/9). Dengan demikian, termasuk bitcoin yang telah dimiliki El Salvador, total kepemilikan kripto itu mencapai 550 bitcoin.
Saat ini, ada dua alat pembayaran yang sah di El Salvador, yakni dolar AS dan bitcoin. Bukele mengumumkan bahwa negaranya akan menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada Juni 2021 lalu.
Undang-undang yang menetapkan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah menyebutkan bahwa seluruh agen ekonomi harus menerima mata uang kripto sebagai alat pembayaran.
Tidak hanya itu, Bukele juga mengatakan pembayaran pajak bisa dilakukan dengan bitcoin.
Nantinya, masyarakat El Salvador dapat mengunduh aplikasi Chivo Wallet. Aplikasi itu dibuat khusus oleh pemerintah, di mana akan mengirimkan bitcoin senilai US$30 kepada warga yang mempromosikan penggunaannya.
"Proses bitcoin di El Salvador memiliki kurva pembelajaran. Setiap langkah menuju masa depan seperti ini dan kami tidak akan mencapai semuanya dalam sehari atau sebulan," tulis Bukele dalam akun Twitter.
Seorang pembuat roti bernama Jose Abraham Ceron mengatakan tak sulit berurusan dengan bitcoin. Namun, pemilik toko tortilla bernama Blanca Estela Ponce mengaku lebih suka menggunakan uang tunai dibandingkan bitcoin.
"Bitcoin adalah sesuatu yang baru dan kami tidak memiliki cukup informasi tentang itu," kata Ponce.
Sementara itu, El Salvador telah bermitra dengan perusahaan keuangan digital Strike. Kemitraan dilakukan untuk menciptakan infrastruktur yang dibutuhkan.
Bitcoin nantinya disimpan di dalam dompet digital, bukan melalui rekening di bank konvensional. Hal ini berarti masyarakat kelompok menengah ke bawah yang memiliki akses lebih sedikit ke bank dapat menggunakan bitcoin untuk meningkatkan akses keuangan mereka.
Meski begitu, organisasi sosial telah meminta Pemerintah El Salvador mencabut undang-undang yang mengizinkan Bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah. Mereka khawatir terjadi volatilitas ekstrim dari mata uang kripto.
IMF sendiri memandang penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah berpotensi menimbulkan masalah ekonomi, keuangan, dan hukum.
"Bagaimana kita tahu apa yang kita kumpulkan dari pajak ketika bitcoin naik dan bitcoin turun? Bagaimana kita merencanakan pengeluaran? Ingat pada April 2021, bitcoin tembus US$65.000 dan kemudian turun hampir setengahnya," terang IMF.
"Itu adalah masalah yang akan dihadapi oleh Kementerian Keuangan dan itu tidak mudah," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
Pada akhir Juli 2021, Moody's Investors Service mendorong peringkat utang El Salvador lebih dalam ke wilayah 'junk' atau sampah.
Lembaga itu menilai terjadi penurunan kualitas kebijakan di El Salvador, termasuk keputusan pemerintah untuk mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Moody's berpendapat negara itu tetap rentan terhadap guncangan pembiayaan yang dapat membahayakan kemampuan pemerintah untuk membayar kreditur mulai Januari 2023.
(aud/bir) Baca Or Read Again https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210908075957-92-691203/el-salvador-borong-450-bitcoin-resmi-jadi-alat-pembayaranBagikan Berita Ini
0 Response to "El Salvador Borong 450 Bitcoin, Resmi Jadi Alat Pembayaran - CNN Indonesia"
Posting Komentar