JAKARTA, KOMPAS.com - Harga mata uang kripto pada perdagangan hari ini, Senin (20/9/2021) kembali berguguran.
Harga bitcoin misalnya, pada perdagangan hari ini dikutip dari Coinmarketcap.com, merosot 4,76 persen menjadi di ksiaran 45.643 dollar AS per keping.
Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 648,13 juta (kurs Rp 14.200).
Sementara itu, harga ethereum pada perdagangan hari ini terkoreksi cukup dalam, yakni sebesar 6,43 persen menjadi di kisaran 3.198,33 dollar AS per keping atau sekitar Rp 45,41 juta.
Baca juga: Harga Mata Uang Kripto Sepekan, Ada yang Melesat 139,70 Persen
Solana, yang beberapa waktu lalu sempat meroket dan terus mencetak rokor pun ikut serta dalam tren pelemahan kali ini.
Data Coinmarketcap menunjukkan, di antara 10 mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, solana adalah aset kripto dengan koreksi harga yang paling dalam.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Pada perdagangan hari ini, harga solana terkoreksi 11,58 persen menjadi di kisaran 145,33 dollar AS per keping.
Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 2,05 juta per keping.
Bula dibandingkan dengan harga sepekan yang lalu, Solana mengalami koreksi 7,38 persen.
Bila dibandingkan dengan rekor harga tertingginya pada 9 September lalu, yakni di kisaran 213,47 dollar AS per keping, maka harga solana hari ini telah mengalami koreksi hingga 31,8 persen.
Baca juga: Mata Uang Kripto adalah Uang Digital, Begini Cara Kerjanya
Meski demikian, bila dibandingkan dengan harga solana di awal tahun yang baru 1,52 dollar AS per keping, harga solana hari ini masih melesat sebesar 9.439 persen.
Solana adalah sebuah proyek open source yang sangat fungsional yang menggunakan teknologi blockchain untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Solana dibentuk oleh Anatoly Yakovenko yang saat ini juga CEO Solana, serta rekannya, Greg Fitzgerald.
Keduanya sebelumnya berkarir di Qualcomm, perusaan produsen perangkan lunak, semikonduktor, serta jasa yang berkaitan dengan teknologi wireless.
Salah satu penyebab harga solana meroket adalah proyek blockchain yang menjadi pusat dari aset kripto tersebut terus berlanjut dan hasilnya kian terlihat.
Proyek blockchain solana diklaim merupakan blockchain tercepat di dunia.
Berdasarkan dokumen solana dijelaskan, jaringan tersebut secara teoritis mampu memproses 710.000 transaksi per detik dengan 1 gigabit per detik koneksi jaringan.
Baca juga: Ukraina Bakal Legalkan Bitcoin, Namun Tak Sebagai Alat Transaksi
Baca Or Read Again https://money.kompas.com/read/2021/09/20/111430126/harga-aset-kripto-anjlok-lagi-bitcoin-di-rp-648-juta-an?page=allBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Aset Kripto Anjlok Lagi, Bitcoin di Rp 648 Juta-an - Kompas.com - Kompas.com"
Posting Komentar