Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin kembali berbalik arah pada Rabu (8/9) sore ini, padahal sebelumnya ada sentimen bagus ketika El Salvador, negara Amerika tengah yang menjadi negara pertama yang mengesahkan bitcoin jadi alat pembayaran yang sah.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 15:31 WIB harga bitcoin tercatat mengalami pelemahan 11,82%, turun ke level US$ 45.373 setelah sempat menguat dan menyentuh harga US$ 52.000 pada Senin lalu, tertinggi sejak bulan Mei.
Jatuhnya harga bitcoin terjadi sering dengan diresmikannya adopsi bitcoin - mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar - sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador.
Selain Bitcoin, dua mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar lainnya juga turun lebih dari 10% sore ini, Ethereum turun 11,31% ke harga US$ 3.354, sedangkan Cardano turun 11,97% ke level US$ 2,32 per koin.
Saham perusahaan yang memiliki kedekatan dengan aset kripto juga tercatat melemah. Pada penutupan perdagangan kemarin di Bursa Nasdaq AS, saham MicroStrategy dan Coinbase tercatat turun masing-masing sebesar 9,02% dan 4,18%.
Pengguna Coinbase bahkan mengalami transaksi yang tertunda atau dibatalkan. Hal ini disampaikan perusahaan di Twitter, dan masalah itu telah berhasil diselesaikan.
Foto: Twitter soal kripto, 8 September 2021
Twitter soal kripto, 8 September 2021 |
Selasa sore kemarin El Salvador menonaktifkan sementara Chivo, dompet bitcoin yang dikelola pemerintah, untuk meningkatkan kapasitas server yang menghalangi pengguna baru untuk menginstalnya. Presiden Nayib Bukele mengumumkan hal itu dalam cuitannya pukul 18.06 WIB.
"Setiap data yang coba dimasukkan saat ini akan membuat aplikasi menjadi error," katanya. "Ini adalah masalah yang relatif mudah, tetapi tidak dapat diperbaiki dengan sistem yang terhubung."
Reaksi pasar tersebut sebenarnya tidak mengejutkan. Menurut Leah Wald, CEO di Valkyrie Investments, erita itu sebetulnya sebagian besar telah diperhitungkan oleh pasar sebelumnya alias price in.
"Ketika langkah ini pertama kali diumumkan, tidak berdampak besar pada harga seperti yang diperkirakan beberapa orang, mungkin karena populasi El Salvador lebih sedikit daripada New York City," katanya dilansir, CNBC International.
"Tetapi juga karena pengumuman itu tidak terlalu detail dan orang-orang belum dapat memutuskan tentang bagaimana ini bisa diterapkan," katanya.
Dia mencatat bahwa sebagian besar masyarakat El Salvador hidup dalam kemiskinan dan tidak memiliki akses internet atau smartphone yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam jaringan bitcoin.
"Biaya transaksi, waktu pemrosesan, dan rintangan lain juga membuat ini terasa lebih seperti uji coba beta daripada solusi untuk banyak masalah kemiskinan di negara itu," tambah Wald.
Sebagai bagian dari undang-undang baru, pelaku bisnis akan diminta untuk menerima bitcoin untuk barang dan jasa, walaupun pedagang yang secara teknologi tidak dapat menerima bitcoin akan dikecualikan.
Pemerintah telah memasang 200 ATM bitcoin di seluruh bagian El Salvador, selain juga membeli 400 bitcoin senilai sekitar US$ 20 juta untuk mengisi dompet Chivo dengan bitcoin senilai US$ 30 kepada warga El Salvador yang mendaftar.
Beberapa pedagang mengatakan di media sosial bahwa mereka akan membeli bitcoin senilai $30 dalam mata uang fiat lokal mereka untuk memperingati dan mendukung undang-undang baru El Salvador. Tapi harga bitcoin tetap longsor sore hari ini.
"Yang paling layak untuk diwaspadai adalah apakah negara-negara tetangga di Amerika Latin, atau negara-negara lain di seluruh dunia, mulai mengadopsi bitcoin sebagai mata uang nasional mereka juga," kata Wald.
"Jika ini terjadi, saat itulah kita dapat melihat pergerakan parabola yang lebih tinggi, karena momentum yang diperoleh dari jutaan lebih orang yang memiliki akses instan ke kripto akan menghasilkan lebih banyak adopsi, lebih banyak HODLing, dan harga yang lebih tinggi."
HODLing adalah bahasa gaul komunitas kripto untuk strategi investasi beli dan tahan (hold).
Pendukung Bitcoin telah lama berpendapat ada potensi besar untuk pasar Amerika Latin yang menggunakan cryptocurrency sebagai alat tukar.
Potensi bitcoin ini ini yakni bisa digunakan untuk pengiriman uang ke luar negeri dan bahkan untuk bank sentral yang mengalami depresiasi mata uang yang relatif tinggi.
Pada Senin lalu, politisi Panama Gabriel Silva memperkenalkan "Aturan Crypto," yang "berusaha menjadikan Panama negara yang kompatibel dengan blockchain, aset crypto, dan internet," katanya di Twitter.
"Ini berpotensi menciptakan ribuan lapangan kerja, menarik investasi dan membuat pemerintah transparan," tambahnya.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210908170249-17-274739/resmi-jadi-alat-tukar-di-el-savador-kok-harga-bitcoin-drop
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Resmi Jadi Alat Tukar di El Savador, kok Harga Bitcoin Drop? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar