Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) terpantau menguat pada perdagangan Senin (6/9/2021) pagi waktu Indonesia, meskipun beberapa kripto penguatannya cenderung tipis.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:20 WIB, dari delapan kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin, hanya koin digital solana yang melemah pada pagi hari ini.
Kripto solana yang sebelumnya sempat melesat, pada pagi hari ini mulai melemah 1,42% ke level harga US$ 141,64/koin atau setara dengan Rp 2.019.786/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.260/US$).
Sementara sisanya terpantau menguat. Bitcoin melesat 3,21% ke level harga US$ 51.797,61/koin atau setara Rp 738.633.919/koin, ethereum menguat 0,33% ke level US$ 3.917,93/koin (Rp 55.869.682/koin), cardano bertambah 0,62% ke US$ 2,89/koin (Rp 41.221/koin).
Selanjutnya binance coin tumbuh 0,5% ke US$ 499,93/koin (Rp 7.129.002/koin), ripple meroket 4,77% ke US$ 1,32/koin (Rp 18.823/koin), dogecoin melesat 3,85% ke US$ 0,3141/koin (Rp 4.479/koin), dan polkadot melonjak 4,12% ke US$ 33,96/koin (Rp 484.270/koin).
|
Dalam sepekan terakhir, kripto solana masih memimpin penguatan delapan kripto non-stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni melonjak hingga 44% lebih. Sedangkan penguatan cardano mulai surut dan menjadi penguatan paling minor sepekan terakhir.
Sedangkan untuk dua kripto berkapitalisasi pasar paling besar yakni bitcoin dan ethereum juga penguatannya berbeda selama sepekan terakhir. Ethereum masih cukup eksis dengan melesat lebih dari 21%, sedangkan bitcoin hanya melesat 6% lebih.
Walaupun dalam sepekan terakhir penguatan bitcoin kalah dari ethereum, namun pada pekan lalu bitcoin berhasil kembali ke level psikologisnya di US$ 51.000 pada pagi hari ini. Hal ini membuat bitcoin kembali menyetak rekor terbarunya sejak Mei lalu. Bahkan pada pagi hari ini, kapitalisasi pasar bitcoin hampir menyentuh US$ 1 triliun.
Beberapa analis mengira bahwa pergerakan bitcoin bertepatan dengan masa jatuh tempo opsi (option) di bitcoin pada Jumat pekan lalu, yang nilainya dapat mencapairatusan juta dolar Amerika Serikat (AS).
Namun, ethereum juga masih tak mau kalah dari bitcoin, di mana pada Jumat pekan lalu, ethereum juga mencetak rekor tertingginya sejak 15 Mei lalu, yakni di kisaran level US$ 4.025/koin.
Melesatnya ethereum terjadi di tengah lonjakan minat dalam aset desentralized finance (DeFi) dan non-fungible token (NFT).
Biasanya, harga bitcoin yang sedang melesat turut diikuti oleh aset kripto lain yang perdagangannya cenderung bergerak dengan bitcoin, tetapi analis mengatakan itu tidak terjadi pada pekan lalu.
"Banyak investor institusional yang sebelumnya tertarik pada bitcoin kini telah beralih ke ethereum sebagai aset kapitalisasi pasar terbesar kedua," kata Jesse Proudman, salah satu pendiri dan CEO robo-advisor Makara, dikutip dari CNBC International.
"Selain itu, sebagian besar pemain institusional memahami bahwa banyak dari NFT ini dibangun di atas ethereum dan ini adalah cara tidak langsung untuk mendapatkan posisi ke segmen pasar yang tumbuh paling cepat." tambahnya.
Namun beberapa analis berpendapat bahwa di bulan September, tak hanya pasar saham yang menganggap bulan ini sebagai bulan 'horor', ternyata juga dapat terjadi di pasar kripto, di mana secara historis, pergerakan kripto termasuk bitcoin juga melambat pada bulan September.
"Bulan September tampaknya menjadi satu-satunya bulan di mana bitcoin mengalami return yang negatif," kata perusahaan investasi FundStrat, dikutip dari CoinDesk Jumat (3/9/2021).
Beberapa analis di Delphi Digital juga berpendapat sama, di mana September merupakan periode musiman yang lemah untuk cryptocurrency, tetapi pihaknya memperkirakan bahwa di kuartal keempat yang positif dapat menebus kemunduran jangka pendek.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210906094246-17-273869/kripto-big-cap-kian-liar-harga-bitcoin-tembus-rp-739-juta
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kripto Big Cap Kian Liar, Harga Bitcoin Tembus Rp 739 Juta - CNBC Indonesia"
Posting Komentar