Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto makin diminati oleh investor, meskipun selama sekitar sebulan terakhir harganya mengalami koreksi. Para investor institusi pun terus menambah kepemilikannya di aset kripto, utamanya di Bitcoin.
Para investor institusi tersebut terus menambah kepemilikannya karena mereka menilai bahwa industri kripto akan menjadi aset keuangan masa depan, meskipun beberapa negara masih menganggap bahwa aset kripto dapat menjadi ancaman sistem keuangan negara.
Namun, tak semua negara menolak keberadaan industri kripto. Masih ada pemerintah atau otoritas di beberapa negara yang mulai mengadopsi kripto, terutama Bitcoin ke dalam sistem mata uang mereka.
Seperti di El Salvador yang mulai resmi mengadopsi Bitcoin secara sah pada September lalu. Meskipun hal ini tidak didukung sepenuhnya oleh masyarakat El Salvador, tetapi pemerintah negara di Amerika Latin tersebut tetap melanjutkannya untuk memasukan Bitcoin ke dalam sistem keuangannya.
Langkah El Salvador pun menggerakan negara-negara lainnya, utamanya negara-negara yang sangat bergantung dengan dolar Amerika Serikat (AS), sehingga mereka menilai bahwa dominasi dolar AS tak lagi ramah bagi mereka.
Namun dibalik beberapa negara yang mulai mengadopsi secara sah Bitcoin, ada beberapa investor besar dibalik sukses atau tidaknya Bitcoin.
Mayoritas investor besar di Bitcoin tersebut adalah investor institusi yang tentunya memiliki dana cukup besar untuk masuk ke aset Bitcoin.
Berikut 10 investor institusi yang memegang Bitcoin paling besar menurut Buy Bitcoin Worldwide.
|
1. MicroStrategy
Menurut Forbes, MicroStrategy merupakan investor institusi perusahaan publik yang paling terbesar memiliki Bitcoin. Perusahaan analisis terkemuka di dunia tersebut telah mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan utamanya.
Sepanjang tahun 2021, perusahaan yang memproduksi perangkat lunak seluler dan layanan berbasis cloud tersebut melanjutkan pembelian Bitcoinnya.
Perusahaan yang dipimpin oleh miliarder Michael Saylor tersebut mengungkapkan pada Kamis (9/12/2021) pekan lalu bahwa batch kedua pembelian bitcoin dilakukan saat harga Bitcoin mengalami koreksi.
MicroStrategy mengungkapkan bahwa mereka sekali lagi menggunakan hasil penjualan sahamnya untuk meningkatkan kepemilikan di Bitcoin ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai market reels.
Dalam pengajuan peraturan, perusahaan yang berbasis di Virginia tersebut memiliki lebih banyak bitcoin daripada perusahaan lain di dunia. Pihaknya mengatakan telah membeli sekitar 1.434 bitcoin seharga US$ 82,4 juta secara tunai antara 29 November dan 8 Desember, sehingga total kepemilikannya menjadi 121.044 BTC yang bernilai sekitar US$ 5,7 miliar atau sebesar 0,667%.
2. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC)
Namun menurut Buy Bitcoin Worldwide, perusahaan berbasis exchange trade fund (ETF), Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi investor terbesar saat ini. GBTC memiliki Bitcoin sebesar 645.622 BTC, dengan nilai sekitar US$ 30,35 miliar atau memiliki kepemilikan sebesar 3,074%.
Saat ini nilai asset under management (AUM) dari GBTC mencapai US$ 30,9 miliar. Grayscale Bitcoin Trust merupakan perusahaan yang menjalankan kendaraan investasinya dalam Bitcoin. Tujuan Trust adalah untuk menahan Bitcoin yang merupakan aset digital yang dibuat dan ditransmisikan melalui operasi Jaringan Bitcoin peer-to-peer.
Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20211214142142-17-299167/ini-deretan-investor-institusi-besar-di-bitcoin-ada-teslaBagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Deretan Investor Institusi Besar di Bitcoin, Ada Tesla! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar