Search

Pada Pegang Tunai Kayaknya, Bitcoin Cs Ikut Ambles Gengs - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin, ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya terpantau cenderung beragam dengan mayoritas terkoreksi pada perdagangan Kamis (2/12/2021) pagi waktu Indonesia, karena investor cenderung memasang sikap wait and see sembari memantau perkembangan terbaru dari varian virus corona (Covid-19) Omicron.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, bitcoin naik tipis 0,03% ke level harga US$ 57.147,68/koin atau setara dengan Rp 820.069.208/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/US$), binance coin menguat tipis 0,09% ke level US$ 627,49/koin atau Rp 9.004.482/koin, dan solana meroket 10,87% ke US$ 234,03/koin (Rp 3.358.331/koin).

Sedangkan sisanya yakni ethereum merosot 2,16% ke level US$ 4.601,44/koin atau Rp 66.030.664/koin, cardano terkoreksi 1,29% ke US$ 1,55/koin (Rp 22.243/koin), XRP ambles 2,28% ke US$ 0,981/koin (Rp 14.077/koin), polkadot ambruk 4,1% ke US$ 36,57/koin (Rp 524.780/koin), dan dogecoin ambrol 3,34% ke US$ 0,2083/koin (Rp 2.989/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto

Bitcoin dan kripto big cap lainnya diperdagangkan cenderung beragam pada hari ini, setelah setelah tersiar kabar dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi kasus pertama varian virus corona (Covid-19) baru, yakni Omicron di California.

Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan (Afsel) pada pekan lalu dan telah dilaporkan di setidaknya 23 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

WHO pun juga telah memasukan varian Omicron ke dalam Variant of Concern (VOC).

Penurunan harga bitcoin hari ini terjadi setelah bitcoin berhasil rebound dari level terendahnya selama sebulan terakhir, yakni di level US$ 55.920. Bahkan, bitcoin sempat menyentuh lebih dari kisaran level US$ 59.000.

Tetapi, beberapa analis memperkirakan bitcoin tetap positif kedepannya, meskipun masih dibayangi oleh sentimen dari varian Omicron.

"Varian virus corona baru telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan jatuhnya harga kripto, namun penting untuk dicatat bahwa pasar kripto telah mengamati pertumbuhan yang kuat selama [pandemi]," kata Danny Chong, founder Tranchess, perusahaan kripto berbasis Binance Smart Chain, kepada CoinDesk.

Di lain sisi, The bitcoin Fear & Greed Index, indeks yang mengukur emosional investor di bitcoin memasuki wilayah "extreme fear" selama aksi jual pada pekan lalu. Indeks tersebut berada di level terendah sejak akhir September lalu, mendahului rebound harga bitcoin.

Sementara itu dari koin digital (token) berjenis metaverse, yakni token Decentraland (MANA) berhasil mencetak rekor tertinggi barunya pada perdagangan dini hari tadi waktu Indonesia. Level all time high (ATH) terbaru dari token MANA berada di level US$ 4,8145 per koin.

Tren investasi kripto berbasis metaverse terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, setelah perusahaan media sosial ternama di dunia yakni Facebook berganti nama menjadi Meta pada bulan Oktober. Penggantian nama perusahaan juga diikuti dengan misi baru yang bertujuan untuk menghidupkan metaverse.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20211202092035-17-296010/pada-pegang-tunai-kayaknya-bitcoin-cs-ikut-ambles-gengs

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pada Pegang Tunai Kayaknya, Bitcoin Cs Ikut Ambles Gengs - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.