Search

Elon Musk Biang Kerok Bitcoin Jeblok, Trader Kena Prank Lagi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin ambles setelah Elon Musk berulah. Elon menjual seluruh kepemilikan koin bitcoin melalui SpaceX menurut laporan The Wall Street Journal. Informasi tersebut disinyalir menjadi faktor penurunan harga bitcoin dalam beberapa hari terakhir.

Elon memang bukan satu-satunya faktor amblesnya bursa kripto. Suramnya ekonomi China serta potensi kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) membuat kripto tertekan. Namun, pengaruh Elon juga tak bisa dianggap enteng.

Melansir CoinMarketCap, bitcoin sempat menyentuh level US$ 25.409 atau terendah sejak 15 Juni 2023. Koin dengan kapitalisasi pasar terbesar ini terkoreksi 11,36% dalam tujuh hari terakhir menjadi US$ 26.061,13 per pukul 12.17 WIB.

The Wall Street Journal menyatakan bahwa perusahaan SpaceX milik Elon Musk telah menurunkan nilai kepemilikan bitcoinnya sebesar US$373 juta dalam dua tahun terakhir dan juga seluruh kepemilikan kripto.

Pelaku pasar terus memperhatikan aktivitas Elon Musk sejak 2021. Perusahaan mobil listriknya, Tesla, membuat koin digital bergairah dengan menerima pembayaran dalam mata uang kripto.

Bitcoin pun terbang 15% dalam satu hari ketika Musk mengumumkan rencananya pada Februari 2021. Selain itu, Tesla juga berinvestasi US$ 1,5 miliar kas perusahaan ke dalam token digital.

Sayangnya, rencana bitcoin sebagai mata uang pembayaran Tesla hanyalah 'prank' Elon Musk yang membatalkan rencananya tiga bulan kemudian, sehingga cryptocurrency mencatat pembalikan harga yang tajam.

Selain itu, kepemilikan koin pada Tesla juga menyebabkan kerugian pencatatan penurunan nilai sebesar US$ 204 juta terkait dengan kepemilikan bitcoinnya pada tahun buku 2022.

Fluktuasi harga bitcoin diiringi dengan kekacauan industri mata uang digital, seiring pernyataan kontroversial ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler, "penuh dengan penipuan, penipuan, dan penyalahgunaan," dikutip dari Financial Times.

Pada bulan Juni SEC mengajukan tuntutan hukum terhadap dua bursa cryptocurrency besar, Binance dan Coinbase, mengklaim mereka telah melanggar hukum dengan menjual token digital kepada masyarakat tanpa persyaratan yang memadai.

“Setiap kali nama besar di industri menjual Bitcoin, terutama seseorang yang sangat influential seperti Elon Musk, itu akan membuat harganya tertekan.” – Coin Telegraph

 

Tindakan penegakan hukum langsung mempengaruhi koreksi pada kripto, sebab pelaku pasar khawatir koinnya tidak dapat dilikuidasi atau dicairkan kembali. Hal ini menunjukkan volatilitas aset digital yang serba tidak pasti, bahkan ketika platform perdagangan tersebut membantah tuduhan dan berjanji untuk membela diri di pengadilan.

Inflasi AS pada Juli 2023 juga malah meningkat dan ini meningkatkan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan bertahan hawkish.

Saham dan obligasi jatuh sejak The Fed menaikkan suku bunga acuan hingga 525 bps menjadi 5,25-5,5%. Walau begitu, masih ada potensi The Fed akan kembali hawkish atau agresif menaikkan suku bunga mengingat target inflasi di 2%.

Di sisi lain, sebagian pelaku pasar juga tetap optimis jika siklus kenaikan suku bunga akan segera berakhir.

Biasanya, terdapat kecenderungan pelaku pasar untuk berinvestasi di aset berisiko seperti kripto saat kebijakan keuangan dilonggarkan. Hal ini disebabkan nilai mata uang fiat menjadi tidak bernilai dan pelaku pasar berani mencari aset yang lebih berisiko.

'Cuitan' Twitter X Elon Musk yang menggoncang Jagat Kripto

Selain pernyataan fenomenal terkait transaksi Tesla menggunakan kripto dan aksi penjualan bitcoin yang baru terjadi, Elon Musk juga berkali-kali membuat pernyataan yang mampu menggerakkan harga mata uang digital ini.

Koin DOGE sempat mengguncang pasar kripto pada Januari 2021. Pasalnya, harga Dogecoin melesat 300% hanya dalam empat jam perdagangan setelah cuitan gambar anjing sebagai ciri khas dari koin DOGE.

Beberapa hari sebelumnya (20/12/2020), Elon juga sempat menulis yang diterjemahkan "Satu Kata: Doge". Melansir Outlook, berbagai catatan menunjukkan rata-rata volume perdagangan naik dari US$ 1.942 dengan 9 perdagangan per menit menjadi US$ 299.330 dengan 775 perdagangan per menit.

Musk sempat menyatakan koin doge akan dapat digunakan sebagai mata uang pembelian merch Tesla dan SpaceX, sekejap koin doge langsung melesat.
Elon bahkan sempat digugat US$ 258 miliar karena dituduh menerapkan skema piramida atau penipuan investasi dengan imbal hasil yang tidak masuk akal. Walau begitu, Elon malah membuat cuitan dukungannya pada Koin Doge.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mza/mae)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMifGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjMwODE4MTYxMzQ0LTEyOC00NjQxNjMvZWxvbi1tdXNrLWJpYW5nLWtlcm9rLWJpdGNvaW4tamVibG9rLXRyYWRlci1rZW5hLXByYW5rLWxhZ2nSAQA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Elon Musk Biang Kerok Bitcoin Jeblok, Trader Kena Prank Lagi - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.