Mengutip Investing.com, Senin, 21 Agustus 2023, Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda potensi rebound. Para pelaku industri pun menyoroti indikator teknikal dan pola sejarah untuk mendukung pandangan positif mereka.
Finbold melaporkan, salah satu analis kripto terkemuka, yang dikenal dengan nama samaran El crypto prof, baru-baru ini membagikan wawasan terkait harga BTC. Ia menunjukkan penjualan masif baru-baru ini telah mendorong indikator Relative Strength Index (RSI) Bitcoin ke level terendah dalam lebih dari 20 bulan.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ini mengindikasikan kondisi jenuh jual yang berpotensi. Selain itu, harga Bitcoin telah mencapai garis support kritis yang sebelumnya berfungsi sebagai resistance selama hampir setahun. Konvergensi faktor-faktor teknikal ini telah menarik perhatian pengamat pasar.
Yang menarik dari situasi ini adalah korelasi masa lalu antara RSI Bitcoin yang turun di bawah 30 dan kenaikan harga yang mengikutinya.
Menurut analisis El crypto prof, setiap kali RSI turun di bawah ambang batas ini, harga Bitcoin melonjak dengan selisih yang mengesankan, berkisar antara 28 persen hingga 60 persen pada periode sesudahnya.
RSI adalah indikator osilator momentum yang mengukur kecepatan dan besarnya perubahan harga. Posisi RSI saat ini, ditambah dengan konteks sejarah, telah memicu harapan di kalangan investor dan trader.
Bitcoin bersiap rebound
Setelah koreksi baru-baru ini yang sejenak menekan nilai Bitcoin hingga kisaran USD25 ribu, para pelaku pasar mendapati pergerakan ringan dalam kemungkinan lonjakan harga ke atas yang akan datang.
Para analis mendorong investor untuk memperhatikan zona support di sekitar USD25 ribu, yang dapat memainkan peran penting dalam menentukan lintasan harga di masa depan.
Sentimen yang dominan dalam industri menunjukkan Bitcoin mungkin sedang bersiap untuk reli, didorong oleh faktor-faktor seperti potensi persetujuan Bitcoin ETF dan peristiwa halving yang akan datang.
Meskipun ada tanda-tanda optimis ini, aktivitas pasar baru-baru ini ditandai oleh peristiwa-peristiwa yang mengganggu. Terutama, berita tentang SpaceX milik Elon Musk yang dilaporkan menjual kepemilikan Bitcoin-nya, sehingga menambah ketidakpastian.
Langkah ini datang setelah laporan perusahaan antariksa tersebut menderita kerugian sebesar USD373 juta. Namun, waktu dan sejauh mana penjualan besar ini terjadi masih belum pasti.
Sementara itu, Bitcoin juga menghadapi penurunan dalam metrik on-chain kunci. Data baru-baru ini mengungkapkan bahwa volume perdagangan bulanan Bitcoin di bursa kripto utama mencapai level terendah dalam lima tahun terakhir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3Lm1lZGNvbS5pZC9la29ub21pL2Vrb25vbWktZGlnaXRhbC9QTmd5OW5Bay1zZXRlbGFoLWFtYnJvbC1oYXJnYS1iaXRjb2luLWRpcHJlZGlrc2ktbWVyb2tldC1oaW5nZ2EtNjDSAQA?oc=5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setelah Ambrol, Harga Bitcoin Diprediksi Meroket hingga 60% - Medcom.Id"
Posting Komentar