Liputan6.com, Jakarta Pasar kripto dan Bitcoin masih dalam sentimen bearish memulai pekan ke-3 Agustus ini. BTC berada di bawah tekanan pada Senin 14, Agustus 2023. Sentimen yang menghambat laju pasar salah satu utamanya adalah ketidakpastian SEC terhadap aplikasi ETF tetap menjadi penghalang.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan Bitcoin memperpanjang penurunan beruntun pada Senin, turun 0,54 persen berada di level USD 29.284 atau setara Rp 488,8 juta (asumsi kurs Rp 15.329 per dolar AS) dalam 24 jam terakhir.
Ketidakpastian ETF Bitcoin dan aktivitas SEC terus membebani selera pembeli. Indikator teknis jangka pendek tetap bearish, menandakan pengembalian di bawah USD 28.500 atau setara Rp 436,8 juta.
“Kabar penundaan persetujuan SEC terhadap ETF Bitcoin spot oleh Ark Investment Management (ARK) yang dipimpin Cathie Wood pada Jumat lalu membuat pelaku pasar kembali memikirkan rencana investasinya,” kata Fyqieh, dalam analisis harian kepada Liputan6.com, Senin (14/8/2023).
Ada kemungkinan besar pengajuan aplikasi lainnya dari perusahaan seperti, BlackRock dan Fidelity juga akan mengalami penundaan. SEC belum mengomentari aplikasi ETF BTC spot lainnya.
“Di samping itu, kabar yang menyebutkan SEC tidak akan menyetujui ETF Bitcoin Spot juga membuat pelaku pasar kurang bergairah,” lanjut Fyqieh.
Mantan Kepala SEC, John Reed Stark memberikan pendapat tentang SEC saat ini mungkin tidak menyetujui aplikasi ETF BTC karena berbagai alasan kuat. Stark menekankan potensi perubahan peraturan yang signifikan dalam lanskap kripto akan terjadi setelah pemilu AS 2024 mendatang.
Dalam kondisi ketidakpastian ini, para investor dan pelaku pasar di pasar kripto perlu tetap waspada terhadap pergerakan harga dan berbagai kabar terkait regulasi.
Pasar kripto tetap menjadi sorotan global dan faktor-faktor seperti berita terkait ETF Bitcoin spot dan keputusan SEC akan terus mempengaruhi harga dan sentimen pasar dalam waktu yang akan datang.
Sentimen Ekonomi AS
Sementara dari ekonomi makro, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) meningkat 0.3 persen (month-over-month) pada Juli 2023. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada data bulan Juni maupun estimasi pasar.
Fyqieh menuturkan, kenaikan inflasi produsen tersebut kemungkinan tak cukup untuk mendesak The Fed menaikkan suku bunga lebih lanjut pada September, sehingga ekspektasi bunga saat ini tetap sama dengan seusai pengumuman FOMC terakhir.
“Namun, ada kemungkinan The Fed menaikkan bunga lagi pada akhir tahun jika data-data inflasi lain juga meningkat dalam periode-periode mendatang,” tutur Fyqieh.
Untuk pekan ini, pelaku pasar juga harus mencermati The Fed akan mengumumkan risalah rapat FOMC Juli pada Kamis. Risalah ini diharapkan bisa memberi petunjuk lebih kepada pelaku pasar mengenai kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Dalam rapat FOMC bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25 hingga 5,5 persen dan memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga ke depan. Risalah FOMC diharapkan bisa memberi tahu lebih jelas langkah The Fed ke depan dan sikapnya bisa menggerakan pasar kripto.
Selanjutnya, Dolar AS juga mengokohkan posisinya di pasar forex, meskipun tak ada terobosan baru. Indeks Dolar (DXY) juga kembali menguat sebesar 0,15 persen, berada di level 103.
Penguatan harga pagi ini sedikit berpengaruh pada sentimen pasar kripto. Fear and Greed Index turun empat poin, ditutup pada level 50 dengan kategori Neutral.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sentimen Ekonomi AS
Sementara dari ekonomi makro, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) meningkat 0.3 persen (month-over-month) pada Juli 2023. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada data bulan Juni maupun estimasi pasar.
Fyqieh menuturkan, kenaikan inflasi produsen tersebut kemungkinan tak cukup untuk mendesak The Fed menaikkan suku bunga lebih lanjut pada September, sehingga ekspektasi bunga saat ini tetap sama dengan seusai pengumuman FOMC terakhir.
“Namun, ada kemungkinan The Fed menaikkan bunga lagi pada akhir tahun jika data-data inflasi lain juga meningkat dalam periode-periode mendatang,” tutur Fyqieh.
Untuk pekan ini, pelaku pasar juga harus mencermati The Fed akan mengumumkan risalah rapat FOMC Juli pada Kamis. Risalah ini diharapkan bisa memberi petunjuk lebih kepada pelaku pasar mengenai kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
Dalam rapat FOMC bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25 hingga 5,5 persen dan memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga ke depan. Risalah FOMC diharapkan bisa memberi tahu lebih jelas langkah The Fed ke depan dan sikapnya bisa menggerakan pasar kripto.
Selanjutnya, Dolar AS juga mengokohkan posisinya di pasar forex, meskipun tak ada terobosan baru. Indeks Dolar (DXY) juga kembali menguat sebesar 0,15 persen, berada di level 103.
Penguatan harga pagi ini sedikit berpengaruh pada sentimen pasar kripto. Fear and Greed Index turun empat poin, ditutup pada level 50 dengan kategori Neutral.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin Masih Melemah, Informasi ETF Bitcoin Jadi Sentimen - Liputan6.com"
Posting Komentar