Liputan6.com, Jakarta Aktivis pro-demokrasi di seluruh dunia terkadang mengandalkan bitcoin sebagai uang pilihan terakhir, yang merupakan penggunaan penting yang membedakannya dari aset lainnya.
“Sebagai pembela hak asasi manusia, kami bekerja dengan informasi yang sangat sensitif, dan informasi keuangan adalah informasi yang paling sensitif,” kata Presiden Open Dialogue Foundation Lyudmyla Kozlovska dikutip dari Forbes, Sabtu (9/3/2024).
Kozlovska menjelaskan, rezim otoriter dan kediktatoran menggunakan informasi ini untuk menghancurkan aktivis, jurnalis, organisasi hak-hak perempuan.
ia merujuk pada bagaimana para otokrat dapat menutup rekening bank siapa pun yang mereka anggap sebagai ancaman, dan betapa hal ini dapat melemahkan. Contohnya adalah ketika rezim militer otoriter yang saat ini memerintah Myanmar membekukan rekening bank penulis dan penggila teknologi Burma yang menjadi aktivis Win Ko Ko Aung.
Win Ko Ko Aung berbicara menentang pemerintah pada awal tahun 2021, tak lama setelah militer menggulingkan pemerintah yang berkuasa yang dipilih secara demokratis. Pemerintah menuduhnya melanggar hukum pidana yang baru saja diterapkan, yang mengkriminalisasi siapa pun yang menyebarkan “berita palsu” atau “menyebabkan ketakutan.”
Pemerintah yang baru dilantik memasukkan Win Ko Ko Aung ke dalam daftar orang yang dicari, setelah ia mengadvokasi pembangkangan sipil secara damai, dan dengan cepat membekukan rekening banknya. Sementara itu, Win Ko Ko Aung tidak mengetahui bahwa dirinya telah melanggar hukum apa pun.
“Saya [dimasukkan] ke dalam daftar orang yang dicari [suatu] malam, dan keesokan harinya saya tidak dapat mengakses rekening bank saya,” kata Win Ko Ko Aung.
Win Ko Ko Aung meninggalkan negaranya, menyeberang ke Thailand dengan berjalan kaki. Di sana, dia menjual sebagian Bitcoin BTC 0,0 persen dan aset kripto miliknya, yang masih dapat dia akses, untuk menutupi biaya hidup di negara tersebut sebelum pemerintah AS mengizinkannya untuk bermukim kembali di AS sebagai pengungsi.
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMiZGh0dHBzOi8vd3d3LmxpcHV0YW42LmNvbS9jcnlwdG8vcmVhZC81NTQ1ODc0L2Nlcml0YS1iaXRjb2luLWphZGktYWxhdC1iYWdpLWFrdGl2aXMtaGFrLWFzYXNpLW1hbnVzaWHSAVxodHRwczovL3d3dy5saXB1dGFuNi5jb20vYW1wLzU1NDU4NzQvY2VyaXRhLWJpdGNvaW4tamFkaS1hbGF0LWJhZ2ktYWt0aXZpcy1oYWstYXNhc2ktbWFudXNpYQ?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Bitcoin Jadi Alat Bagi Aktivis Hak Asasi Manusia - Liputan6.com"
Posting Komentar