Search

Nilai Bitcoin Turun 45,82 Persen pada Kuartal I 2018

Sebelumnya, beberapa media sosial (medsos) tampaknya tak 'betah' dengan iklan mata uang digital (cryptocurrrency) seperti Bitcoin dan kawan-kawannya.

Facebook, ambil contoh, belum lama ini memblokir iklan cryptocurrency karena menilai hal tersebut sebagai praktik yang menyesatkan dan berpotensi merugikan pengguna.

Tak lama setelah Facebook, Google juga mengambil langkah serupa. Raksasa teknologi yang bermarkas di Mountain View, Amerika Serikat (AS) itu juga mencekal iklan-iklan opsi biner atau produk sejenisnya, dan juga mata uang digital serta konten-konten yang masih berkaitan dengan cryptocurrency.

Dan kini, menurut informasi yang diedarkan Ubergizmo pada Senin 19 Maret 2018, Twitter akan menyusul aksi yang telah dilakukan dua perusahaan tersebut.

Medsos microblogging ini memang belum memberikan konfirmasi terkait hal tersebut. Namun, masuk akal jika memang perusahaan mengakui akan memblokir iklan cryptocurrency. Pasalnya, scam iklan cryptocurrency justru lebih banyak di Twitter ketimbang Facebook dan Google. Terlebih, iklan hadir berupa cuitan dengan kalimat yang meyakinkan.

Untuk diketahui, nasib cryptocurrency sendiri belum bisa dipastikan mengarah ke mana. Nilainya saja bisa terjun bebas sewaktu-waktu.

Tanda-tanda melemahnya cryptocurrency sudah lebih dulu diperlihatkan Bitcoin yang harganya mulai menurun di bawah US$ 9.000 (Rp 123 jutaan). Padahal, harga Bitcoin sempat ada di angka US$ 20.000 (Rp 268 jutaan) pada Desember 2017.

Fluktuasi nilai yang sama juga terjadi ketika Facebook melarang iklan cryptocurrency yang mengakibatkan harga Bitcoin jatuh sebanyak 12 persen.

Let's block ads! (Why?)

Baca Or Read Again http://www.liputan6.com/bisnis/read/3418045/nilai-bitcoin-turun-4582-persen-pada-kuartal-i-2018

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nilai Bitcoin Turun 45,82 Persen pada Kuartal I 2018"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.