Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan institusi besar global diyakini akan lebih banyak berinvestasi pada aset digital di masa depan, termasuk aset kripto.
Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan Coalition Greenwich bertajuk Fidelity Digital Assets. Berdasarkan hasil penelitian, setidaknya 7 dari 10 investor institusi berharap bisa berinvestasi aset digital di masa depan, meskipun volatilitas harganya tak bisa terhindarkan.
Sementara itu, lebih dari setengah dari 1.100 investor institusi yang disurvei secara global oleh Coalition Greenwich pada Desember dan April tahun 2018 lalu, mereka memiliki investasi aset digital.
"Sekitar 90% dari mereka yang tertarik untuk berinvestasi di masa depan mengatakan mereka mengharapkan portofolio perusahaan atau klien mereka untuk memasukkan investasi aset digital dalam lima tahun ke depan," menurut penelitian tersebut, dikutip Reuters, Selasa (20/7/2021).
Ini termasuk investasi cryptocurrency langsung atau eksposur melalui saham perusahaan cryptocurrency atau produk investasi lainnya. Mereka yang disurvei termasuk investor dengan kekayaan bersih tinggi, dana lindung nilai digital, penasihat keuangan, dan memiliki dana abadi.
Diluncurkan pada tahun 2018, Fidelity Digital Assets adalah bisnis cryptocurrency dari Fidelity Investments yang berbasis di Boston dan menawarkan layanan penyimpanan dan eksekusi investor institusional untuk aset seperti bitcoin. Perusahaan ini adalah salah satu penyedia layanan keuangan utama pertama yang merangkul cryptocurrency, yang semakin menarik lembaga keuangan mapan.
Sementara itu, TP ICAP, broker antar-dealer terbesar di dunia, akhir bulan lalu mengatakan pihaknya meluncurkan platform perdagangan cryptocurrency dengan unit penyimpanan aset digital Fidelity dan Standard Chartered.
Terlepas dari minat arus utama, harga cryptocurrency dan volume perdagangan telah merosot. Bitcoin telah jatuh sekitar 50% sejak tertinggi di bulan April.
"Perusahaan yang disurvei menyebutkan volatilitas harga sebagai hambatan terbesar bagi investor baru, diikuti oleh kurangnya fundamental yang diperlukan untuk menilai nilai dan kekhawatiran seputar manipulasi pasar," tulis riset tersebut.
Dalam sebuah survei bulan lalu, JPMorgan Chase & Co, menemukan hanya 10% dari perusahaan investasi institusional yang memperdagangkan cryptocurrency, dengan hampir setengahnya melabeli kelas aset tersebut masih bersifat sementara.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210720164414-17-262250/riset-investor-kakap-bakal-banyak-membeli-bitcoin-cs
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Riset: Investor Kakap Bakal Banyak Membeli Bitcoin Cs - CNBC Indonesia"
Posting Komentar