Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas harga mata uang kripto (cryptocurrency) kembali bergerak di zona hijau pada perdagangan Senin (5/7/2021) pagi waktu Indonesia, melanjutkan penguatan pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, dari tujuh kripto berkapitalisasi terbesar, lima diantaranya masih menguat, sedangkan satu kripto melemah dan satu kripto lainnya cenderung stagnan.
Bitcoin menguat 0,72% ke level harga US$ 34.618,49/koin atau setara dengan Rp 502.660.475/koin (asumsi kurs Rp 14.520/US$), Ethereum melonjak 3,47% ke US$ 2.272,46 (Rp 32.996.119/koin), Binance Coin yang kembali ke posisi empat bertambah 2,73% ke US$ 301,80/koin (Rp 4.382.136/koin).
Berikutnya Cardano melesat 2,88% ke posisi harga US$ 1,43/koin atau setara dengan Rp 20.764/koin, dan Ripple menguat 2,18% ke US$ 0,6818/koin (Rp 9.900/koin).
Sedangkan untuk koin digital Tether cenderung stagnan di level US$ 0,9997/koin atau setara dengan Rp 14.516 per koinnya.
Sementara untuk koin digital Dogecoin terpantau melemah 0,45% ke level harga US$ 0,2428 per koin atau setara dengan Rp 3.525 per koinnya.
Pekan lalu, mayoritas kripto masih mengalami penguatan, di mana kripto Ethereum memimpin penguatan kripto pada pekan lalu, yakni hingga 15,46%. Sementara untuk Bitcoin pada pekan lalu hanya menguat 0,72% atau menjadi yang paling kecil penguatannya.
Pada awal pekan lalu, Otoritas Perilaku Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA), regulator keuangan Inggris memperingatkan bahwa Binance Markets Ltd., perusahaan afiliasi Binance, dilarang untuk melakukan segala bentuk transaksi menggunakan kripto tanpa persetujuan tertulis sebelumnya.
Pengumuman tersebut mendahului penurunan Bitcoin hampir 13% selama akhir pekan sebelumnya, meskipun harga mampu bangkit karena spekulasi para trader yang masuk di level support US$ 30.000.
"Untuk lebih jelasnya, Binance belum sepenuhnya dilarang di Inggris, ini sama sekali tidak menunjukkan perubahan kebijakan dari regulator keuangan Inggris mengenai aset kripto," tulis Mati Greenspan, CEO Quantum Economics, dalam sebuah buletin yang diterbitkan pada Senin (28/6/2021).
Selanjutnya, Pemerintah China di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping masih belum berhenti untuk "melenyapkan" Bitcoin dari negaranya.
Meroketnya harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya membuat pihak berwenang di Negeri Tiongkok memperingatkan akan adanya risiko yang mengganggu pasar finansial, serta tingginya tingkat pencucian uang.
Terbaru pada awal pekan lalu, bank sentral China (People's bank of China/PBoC) meminta lembaga finansial untuk tidak lagi menyediakan layanan jasa mata uang kripto, termasuk pembukaan akun, kliring hingga settlement.
Di lain sisi, Dogecoin pada pagi hari ini kembali melemah dan dalam tujuh hari terakhir juga ambles, setelah Elon Musk kembali membuat cuitan di Twitternya pada Kamis (1/7/2021) lalu yang seakan sedang melakukan 'pom-pom' koin digital bernama Baby Doge.
Pada pagi hari ini pukul 09:18 WIB, koin digital Baby Doge terpantau melesat hingga 20,3% ke level harga US$ 0,00000001 per koinnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210705092930-17-258201/wuih-bitcoin-dkk-mulai-lari-tapi-kripto-elon-musk-loyo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wuih! Bitcoin Dkk Mulai Lari, tapi Kripto 'Elon Musk' Loyo Market - CNBC Indonesia"
Posting Komentar