JAKARTA, investor.id - Pasar kripto dan Bitcoin kembali mengalami koreksi pada hari Jumat (17/11/2023). Koreksi ini dipicu oleh sentimen negatif dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang menunda keputusan tentang aplikasi ETF Bitcoin Spot HashDex. Penundaan ini meningkatkan kemungkinan bahwa SEC tidak akan menyetujui ETF Bitcoin Spot tahun ini.
Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan, optimisme yang meningkat terhadap ETF spot dan diharapkan menjadi arus masuk institusional dan ritel yang cukup besar membantu mendorong Bitcoin dari US$ 25 ribu pada September menjadi hanya US$ 38 ribu. Namun, penundaan SEC minggu ini dapat menghentikan momentum di pasar kripto hingga tenggat waktu berikutnya di awal 2024.
“Selain itu, koreksi harga Bitcoin juga terjadi setelah aksi jual besar-besaran melanda pasar kripto. Aksi jual ini terjadi meskipun ada fundamental bullish yang jelas mengelilingi pasar saat ini, seperti meningkatnya adopsi institusional, pengembangan teknologi, dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kripto,” ungkap Fyqieh, Jumat (17/11/2023).
Advertisement
Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa total US$ 217,79 juta telah dilikuidasi dari pasar dalam 24 jam terakhir dari lebih dari 77.200 trader. Angka likuidasi Bitcoin saat ini mencapai US$ 61,42 juta yang sebagian besar terdiri dari pedagang jangka panjang.
Meskipun koreksi harga Bitcoin saat ini tidak permanen, sentimen pasar yang mulai berubah menunjukkan bahwa ada potensi koreksi lanjutan dalam waktu dekat. Fear and Greed Index, yang mengukur sentimen pasar, turun dari 70 poin ke 63 pada Jumat (17/11).
“Penurunan poin Fear and Greed Index menunjukkan bahwa investor mulai menjadi lebih berhati-hati dan menahan diri untuk membeli Bitcoin. Hal ini dapat menyebabkan harga Bitcoin mengalami koreksi,” jelas Fyqieh.
Namun, Fyqieh mengingatkan Fear and Greed Index hanyalah salah satu indikator sentimen pasar. Indikator lain, seperti volume perdagangan, pergerakan harga, dan analisis teknis, juga perlu dipertimbangkan untuk memprediksi pergerakan harga Bitcoin. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat, yaitu keputusan SEC tentang aplikasi ETF Bitcoin Spot, arus masuk institusional dan ritel ke pasar kripto, fundamental bullish yang mengelilingi pasar kripto, dan sentimen pasar.
“Investor perlu memantau faktor-faktor ini untuk membuat keputusan yang tepat tentang investasi kripto,” tegas Fyqieh.
Fyqieh menambahkan, Bitcoin (BTC) kembali mengalami koreksi pada hari Jumat (17/11/2023). Harga Bitcoin turun 5% menjadi di bawah US$ 36 ribu, menembus zona dukungan US$ 36 ribu untuk kedua kalinya minggu ini. Koreksi ini terjadi setelah Bitcoin sempat melonjak ke level US$ 38.000 pada hari Rabu (15/11/2023). Namun, aksi ambil untung yang besar-besaran memicu koreksi harga Bitcoin.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Saksikan tayangan informasi serta analisis ekonomi, keuangan, dan pasar modal di IDTV
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMiYGh0dHBzOi8vaW52ZXN0b3IuaWQvbWFya2V0LzM0NjI2MC9wYXNhci1rcmlwdG8tZGFuLWJpdGNvaW4ta2VtYmFsaS1rb3Jla3NpLXNlYy1qYWRpLXBlbWljdS11dGFtYdIBAA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Kripto dan Bitcoin Kembali Koreksi, SEC Jadi Pemicu Utama - Investor.ID"
Posting Komentar