Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura tahun depan memulai uji coba penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk transaksi antar-bank.
Langkah ini diumumkan oleh Ravi Menon, Managing Director Monetary Authority of Singapore (bank sentral Singapura) di sela Singapore FinTech Festival 2023 pada Kamis (17/11/2023).
"Kami akan bereksperimen lebih jauh tahun depan. Saya bangga mengumumkan bahwa MAS mulai menguji coba penerbitan CBDC wholesale (grosir) untuk mendukung pembayaran instan antar-bank komersial," katanya.
CBDC wholesale merupakan mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral, tetapi khusus digunakan oleh bank sentral, bank komersial, dan institusi finansial lainnya dalam transaksi antar-bank bernilai besar.
Artinya, mata uang digital Singapura yang diterbitkan tahun depan belum bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari oleh individu atau perusahaan. Istilah yang digunakan untuk mata uang digital untuk penggunaan sehari-hari adalah CBDC retail.
"Sejak 2016, MAS telah melakukan berbagai uji coba dengan bank sentral negara lain dan industri finansial, mengkaji penggunaan CBDC wholesale di buku besar terdistribusi (distributed ledger) untuk memfasilitasi pembayaran dan settlement lintas batas negara," kata Menon.
Proyek uji coba tersebut diberi nama Project Ubin, yang dimulai pada 2016 untuk mengkaji penggunaan blockchain dan teknologi buku besar digital untuk kliring dan settlement pembayaran dan surat berharga.
MAS menyatakan Project Ubin sukses pada 2021 setelah melalui lima fase eksperimen. Partner yang terlibat dalam Project Ubin, antara lain, adalah DBS dan Temasek.
Pada November tahun lalu, MAS mengumumkan Ubin+ yaitu pengembangan konektivitas lintas perbatasan memanfaatkan CBDC wholesale dalam kolaborasi dengan mitra internasional. MAS bermitra dengan bank lokal untuk menguji penggunaan CBDC dalam fasilitasi pembayaran domestik.
Para bank nantinya akan menerbitkan pasiva berbentuk token yang dicatat sebagai klaim di neraca keuangan. Token adalah istilah yang digunakan untuk aset digital di dalam infrastruktur blockchain.
Nasabah kemudian bisa menggunakan token tersebut untuk bertransaksi dengan pedagang. Pedagang kemudian mengkreditkan token itu ke bank mitranya. CBDC nantinya secara otomatis ditransfer ke pedagang saat transaksi.
"Jadi kliring dan settlement terjadi dalam satu langkah di infrastruktur yang sama, tidak seperti sistem sekarang yaitu kliring dan settlement terjadi di sistem yang berbeda dan settlement membutuhkan waktu," kata Menon.
Menon dijadwalkan pensiun dari posisinya sebagai Managing Director MAS pada 31 Desember 2023 setelah memimpin sejak 2011. Posisi bos bank sentral Singapura akan diisi oleh Chia Der Juin.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
DBS Terima Pembayaran Yuan Digital, Langsung Masuk Rekening
(dem/dem) Baca Or Read Again https://news.google.com/rss/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3RlY2gvMjAyMzExMTcxMjI3NDAtMzctNDg5ODM0L3NpbmdhcHVyYS1wYWthaS11YW5nLWJsb2NrY2hhaW4tMjAyNC1iaXRjb2luLWJ1YXRhbi1zZW5kaXJp0gF7aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vdGVjaC8yMDIzMTExNzEyMjc0MC0zNy00ODk4MzQvc2luZ2FwdXJhLXBha2FpLXVhbmctYmxvY2tjaGFpbi0yMDI0LWJpdGNvaW4tYnVhdGFuLXNlbmRpcmkvYW1w?oc=5
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Singapura Pakai Uang Blockchain 2024, Bitcoin Buatan Sendiri - CNBC Indonesia"
Posting Komentar