Search

Aset Kripto Melayang-layang, Sayang Bitcoin & Ethereum Loyo - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) terpantau menguat pada perdagangan Kamis (19/8/2021) pagi waktu Indonesia, setelah dua hari beruntun diperdagangkan di zona merah.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:20 WIB, dari enam kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin, hanya kripto dengan kapitalisasi paling besar, yakni bitcoin dan ethereum yang masih melemah pada pagi hari ini.

Bitcoin melemah 0,47% ke level harga US$ 44.847,37 per koin atau setara dengan Rp 644.905.181 per koinnya (asumsi kurs hari ini Rp 14.380/US$) dan ethereum terpangkas 0,67% ke level US$ 3.019,08 per koin atau Rp 43.414.370 per koinnya.


Sedangkan sisanya kembali diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini. Cardano yang kini berada di posisi ketiga meroket 8,08% ke posisi harga US$ 2,14 per koin atau Rp 30.773 per koinnya, binance coin yang kini ke posisi empat menguat 0,86% ke US$ 401,27 per koin (Rp 5.770.263 per koin).

Berikutnya ripple melesat 3,63% ke US$ 1,15 per koin atau Rp 16.537 per koinnya dan kripto 'meme', dogecoin melonjak 2,29% ke US$ 0,3045 per koin (Rp 4.379 per koin)

Kripto

Posisi cardano yang sebelumnya berada di posisi ke-4, pada pagi hari ini berhasil menduduki posisi ke-3 yang kapitalisasi pasarnya naik menjadi Rp 68,75 miliar. Sedangkan untuk binance coin terpaksa tergeser ke posisi empat dengan kapitalisasi pasarnya turun menjadi Rp 67,47 miliar.

Bitcoin cenderung flat selama 24 jam terakhir, karena momentum jangka pendek yang mulai memudar. Beberapa hari terakhir, sentimen yang hadir di pasar kripto relatif sepi dan biasanya mendahului periode volatilitas yang lebih tinggi.

Beberapa analis memperkirakan harga kripto akan berkonsolidasi, meskipun kinerja altcoin relatif lebih baik, seperti ether dan cardano.

Analis juga mengamati masuknya investor institusional di seluruh pasar kripto. Dari laporan sebuah dokumen peraturan mengungkapkan bahwa perusahaan megabank Amerika Serikat (AS), termasuk Goldman Sachs, JPMorgan, Citigroup, Bank of America, dan bahkan bank-bank besar di negara bagian seperti Tennessee, telah memberi tahu regulator sekuritas bahwa mereka memegang saham Coinbase pada 30 Juni lalu.

Tetapi tidak semua investor institusional berdedikasi pada kepemilikan kripto mereka. ARK Invest Cathie Wood terus mengurangi kepemilikannya di COIN dan Grayscale Investment Trust (GBTC) dalam seminggu terakhir.

Wood adalah salah satu investor institusional kripto yang cukup terkenal. Sementara Grayscale dimiliki oleh Digital Currency Group, perusahaan induk CoinDesk.

Institusi besar sedang melakukan 'pemanasan' terhadap cryptocurrency dan akan menanti pembuatan infrastruktur perdagangan yang lebih kuat.

"Ada dinding uang institusional, dan kita bisa melihat pendatang baru yang menarik ke dalam kustodian, intermediasi kredit, dan ruang agregasi," kata David Mercer, CEO LMAX Group, pertukaran institusional global, dikutip dari CoinDesk.

Di lain sisi, dominasi bitcoin dalam pasar kripto terus menurun hingga mencapai 44% selama sepekan terakhir. Dominasi bitcoin kembali menurun karena altcoin seperti ether dan cardano mengungguli bitcoin selama reli kripto baru-baru ini.

"Meskipun kinerja bitcoin dan ether sangat baik tahun ini, namun tidak ada aset kripto yang tingkat return-nya­mendekati cardano," kata Alexandra Clark, seorang pedagang penjualan di broker aset digital yang berbasis di Inggris, GlobalBlock, dilansir dari CoinDesk.

Koin digital cardano melesat sekitar 65% sepanjang bulan ini, dibandingkan dengan ethereum yang hanya melesat 21% dan di bitcoin yang hanya melonjak 14% dalam periode yang sama.

Market Cap Dominance BitcoinFoto: TradingView & CoinDesk

Clark pun melihat potensi masa depan di cardano, di mana potensi tersebut didorong oleh peningkatan jaringan.

"Hard fork mainnet Alonzo Cardano, yang dijadwalkan pada 12 September mendatang merupakan salah satu event yang paling dinanti dalam kalender kripto dan akan membantu cardano bersaing secara kuat dengan ethereum," tulis Clark.

"Cardano akan mengatasi salah satu kekurangan terbesar aset dengan memungkinkan pengguna menjalankan smart kontrak di jaringannya." tambah Clark.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Adblock test (Why?)

Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210819093547-17-269512/aset-kripto-melayang-layang-sayang-bitcoin-ethereum-loyo

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Aset Kripto Melayang-layang, Sayang Bitcoin & Ethereum Loyo - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.