Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) yang sebelumnya masih on fire, pada perdagangan Selasa (17/8/2021) petang waktu Indonesia mulai berbalik arah ke zona merah.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 15:05 WIB, keenam kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin kompak diperdagangkan di zona merah pada hari ini.
Bitcoin melemah 2,91% ke level harga US$ 46.010,88/koin atau setara dengan Rp 661.176.346/koin (asumsi kurs Rp 14.370/US$), ethereum merosot 3,1% ke level US$ 3.180,64/koin (Rp 45.705.797/koin), binance coin turun 0,31% ke US$ 420,7/koin (Rp 6.045.459/koin).
Selanjutnya cardano ambles 4,72% ke US$ 2,08/koin atau Rp 29.890/koin, ripple ambruk 8,63% ke US$ 1,18/koin (Rp 16.957/koin), dan dogecoin terkoreksi 3,11% ke US$ 0,3275/koin (Rp 4.706/koin).
Bitcoin kembali gagal menembus level harga US$ 50.000 pada perdagangan awal pekan ini dan mulai menandai tanda-tanda ambil untung (profit taking) oleh investor dalam jangka pendek.
"Harga telah rebound kuat dalam beberapa hari terakhir, tetapi hal ini mulai ,enunjukkan beberapa tanda kelelahan dalam jangka pendek," kata Simon Peters, analis pasar di platform perdagangan eToro, dikutip dari CoinDesk.
"Kita bisa melihat retracement kecil ke harga yang lebih rendah sebelum tren yang berlaku menegaskan kembali dirinya sendiri." tambahnya.
Di lain sisi, volume perdagangan harian bitcoin tetap bertahan di level rendahnya karena bitcoin saat ini masih berjuang untuk naik lebih tinggi, atau setidaknya mencapai level rekornya yang tercipta pada April lalu.
"Meskipun tren telah berbalik naik, namun kemunduran diperkirakan akan terjadi dari hari ini hingga kedepannya," kata Marcus Sotiriou, trader di perusahaan pialang aset digital yang berbasis di Inggris, GlobalBlock, dilansir dari CoinDesk.
"Ini karena telah terjadi penurunan volume dengan kenaikan harga, serta divergensi bearish pada indikator RSI dalam periode harian." tambah Sotiriou.
Di lain sisi, jatuhnya pasar kripto pada sore hari ini terjadi setelah seorang hacker mengklaim sebagai aktor di balik pencurian uang kripto terbesar sepanjang masa. Ia melakukan aksi tersebut "untuk bersenang-senang".
Sepekan terakhir dunia kripto dihebohkan oleh aksi pencurian senilai US$ 600 juta lebih atau setara Rp 8,7 triliun (asumsi Rp 14.500/US$) uang kripto dari platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Poly Network. Ini merupakan perampokan digital terbesar sepanjang sejarah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210817152305-17-269100/kripto-mulai-ambles-lagi-bitcoin-gagal-capai-us--50000
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kripto Mulai Ambles Lagi, Bitcoin Gagal Capai US$ 50.000 - CNBC Indonesia"
Posting Komentar