Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak kembali ke bawah US$ 30.000/koin pada 20 Juli lalu, harga kripto paling populer di dunia, bitcoin terus meroket hingga mengakhiri perdagangan Rabu (11/8/2021) di US$ 46.337,78/koin atau setara dengan Rp 672 juta/koin (kurs Rp 14.500/US$).
Artinya, selama periode tersebut harga bitcoin melesat lebih dari 55%.
Kenaikan tajam tersebut membuat harga bitcoin kembali diprediksi akan mencapai US$ 100.000/koin atau setara dengan Rp 1,45 miliar/koin di tahun ini.
Tom Lee, pendiri Fundstrat Global Advisor menyebut bitcoin bisa mencapai level tersebut di akhir tahun ini karena akan ada "rally segalanya". Ia melihat Amerika Serikat (AS) yang akan sukses meredam penyebaran virus corona varian delta, yang akan memicu rally aset-aset investasi termasuk bitcoin.
"Bitcoin mencapai US$ 100.000 di akhir tahun cukup masuk akal," kata Lee kepada CNBC International 22 Juni lalu.
Lee sudah memproyeksikan bitcoin akan ke US$ 100.000 sejak Mei lalu, ketika mata uang kripto dengan valuasi terbesar ini harganya ambrol "hancur-hancuran" ke bawah US$ 30.000/koin dari sebelumnya rekor tertinggi US$ 64.899/koin di pertengahan April.
Lee sedikit berbeda dengan para analis atau investor lainnya, yang menyebut volatilitas tinggi bitcoin adalah hal yang berbahaya. Dan untuk bisa diterima semakin luas, volatilitas bitcoin harus semakin rendah. Lee justru mengatakan volatilitas tinggi, bahkan disebut hyper, merupakan sesuatu yang menguntungkan bagi investor.
"Saya pikir bitcoin itu hyper volatil. Itu adalah karakternya, tetapi itu juga yang memberikan banyak keuntungan bagi investor," kata Lee.
Secara teknikal, potensi bitcoin ke US$ 100.000 memang terbuka, tetapi ada level-level yang harus dilewati terlebih dahulu, dan itu pun cukup banyak.
Menggunakan indikator Trend Based Fibonacci Extension, bitcoin saat ini sudah berhasil melewati level 23,6%.
Grafik: Bitcoin Harian
Foto: Refinitiv |
Fibonacci tersebut ditarik dari level terendah tahun lalu di US$ 3.850/koin, kemudian ke rekor tertinggi sepanjang masa US$ 64.899/koin, dan titik terakhir di US$ 28.800/koin.
Untuk mencapai level US$ 100.000/koin, bitcoin harus melewati resisten-resisten yang berada di level Fibonacci 38,2% di kisaran US$ 52.000/kini kemudian 50% di kisaran US$ 60.000.
Selanjutnya ada Fibonacci 61,8% di US$ 66.000/koin, 78,6% di US$ 76.000/koin, dan terakhir level 100% di US$ 90.000/koin.
Jika Fibonacci 100% tersebut berhasil dilewati secara konsisten, maka bitcoin berpeluang besar mencapai US$ 100.000/koin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210812170707-17-268061/sudah-meroket-55-kapan-nih-bitcoin-tembus-rp-15-m-koin
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Meroket 55%, Kapan nih Bitcoin Tembus Rp 1,5 M/koin? - CNBC Indonesia"
Posting Komentar