Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) berbalik melemah pada perdagangan Rabu (25/8/2021) pagi waktu Indonesia, setelah dalam sepekan lebih mencetak reli yang cukup menjanjikan.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:15 WIB, keenam kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin diperdagangkan di zona merah pada pagi hari ini.
Bitcoin melemah 1,88% ke level harga US$ 48.231,81/koin atau setara dengan Rp 693.573.428/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.380/US$), ethereum merosot 2,89% ke level US$ 3.206,67/koin (Rp 46.111.915/koin), cardano ambles 3,29% ke US$ 2,78/koin (Rp 39.976/koin).
Selanjutnya binance coin terkoreksi 2,69% ke posisi US$ 482,38/koin atau Rp 6.936.624/koin, ripple ambruk 5,24% ke US$ 1,16/koin (Rp 16.681/koin), dan dogecoin anjlok 6,26% ke US$ 0,294/koin (Rp 4.228/koin).
|
Mayoritas cryptocurrency kembali melemah setelah periode sentimen bullish yang terjadi dalam sepekan terakhir, membuat investor kembali merealisasikan keuntungannya.
Setelah menembus di atas US$ 50.000 awal pekan ini untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, bitcoin tergelincir dan diperdagangkan di level kisaran US$ 48.000 pada pagi hari ini.
Beberapa analis menyatakan kehati-hatiannya setelah bitcoin gagal menembus ke atas level US$ 50.000.
"Kenaikan datang dengan beberapa moderasi, dan kami tidak mengharapkan penembusan terbalik yang lebih eksponensial seperti yang kami lihat pada akhir 2020 hingga awal 2021," kata perusahaan perdagangan crypto QCP Capital dalam obrolan Telegramnya, dikutip dari CoinDesk.
Di lain sisi menurut Arcane Research, tingkat 'keserakahan' di bitcoin cenderung makin meninggi selama sepekan terakhir.
"Ketakutan investor mulai hilang untuk saat ini, dan pasar saat ini optimis, bahkan mungkin sangat-sangat optimis" tulis Arcane Research dalam newsletter-nya Selasa (24/8/2021), dilansir dari CoinDesk.
Kenaikan bitcoin ke level US$ 50.000 membuat indeks "Fear and Greed" di kripto menuju ke wilayah "ekstrim keserakahan" pada pekan ini.
Foto: Arcane Research & CoinDesk
|
Sementara itu, jumlah investor yang memiliki kepemilikan dan dana yang cukup besar atau istilahnya para whales makin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Para whales tersebut tampaknya mulai meningkatkan kepemilikannya saat harga bitcoin terindikasi mulai pulih.
Aktivitas para whales bitcoin telah dikaitkan dengan reaksi harga pada tahun ini. Para whales tersebut dapat menggerakan harga di pasar hingga akhir Februari.
"Ketika whales memperoleh lebih banyak aset digital, harga biasanya naik selama 28 hari. Ketika mereka menjual, harga turun," kata Chainalysis, dikutip dari CNBC International.
Foto: Chainalysis & CNBC International
|
Aktivitas whales telah berfluktuasi beriringan dengan volatilitas aset digital. Sementara mereka adalah pembeli yang kuat untuk memulai tahun ini, di mana para whales mulai menjual bitcoin pada Maret lalu hingga pada puncak rekor bitcoin pada April lalu.
Dari akhir Juni hingga 22 Agustus, para whales tersebut memperoleh nilai yang setara dengan hampir US$ 10 miliar pada harga perdagangan Selasa kemarin.
Investor yang lebih besar itu juga cenderung menjadi pemegang jangka panjang (Hodler). Whales yang diukur oleh Chainalysis cenderung mempertahankan setidaknya 75% dari bitcoin yang mereka beli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd) Baca Or Read Again https://www.cnbcindonesia.com/market/20210825091912-17-271007/harga-bitcoin-cs-berbalik-ambles-dogecoin-ambruk-6-lebih
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin cs Berbalik Ambles, Dogecoin Ambruk 6% Lebih - CNBC Indonesia"
Posting Komentar